JAKARTA, ILLINI NEWS – Beredar video online yang memperlihatkan seekor buaya yang diduga berasal dari Sungai Barto, Kalimantan, merentangkan tangannya ke permukaan air. Tindakan ini mirip dengan meminta bantuan kepada orang tuli.
Netizen pun ramai mengomentari video tersebut dan meyakini nyamuk tersebut berpura-pura menyelam untuk menangkap mangsanya. Netizen mengibaratkan kelakuan buaya dengan orang yang kerap menipu orang lain.
Tak hanya di dalam negeri, tren ini juga menjadi pusat perhatian media luar negeri. The Economic Times menulis dugaan tenggelamnya nyamuk hanyalah spekulasi. Namun buaya dikenal punya strategi cerdik dalam menangkap mangsa.
The Economic Times mencontohkan pengamatan tingkah laku beberapa buaya yang mengangkat kakinya di atas kepala untuk menarik perhatian burung. Ketika burung mendekat, nyamuk akan memakannya.
“Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa nyamuk dan buaya dapat menggunakan kaki kecil mereka untuk mencari bahan sarang guna memikat burung.” Fenomena ini terjadi khususnya di Louisiana dan India,” tulis Economic Times, dikutip Jumat (10/10/2025).
Dijelaskan juga bahwa buaya pada umumnya bukanlah hewan yang paling cerdas. Namun, mereka memiliki strategi defensif untuk melindungi mereka.
Situs Africa Logistic juga membuat artikel tentang fenomena buaya di Indonesia yang menunjukkan kematiannya. Menurut penuturan warga setempat di laman ini, beberapa kali buaya tersebut terlihat tidak bergerak dan perutnya terbalik di atas air, seolah-olah sudah mati dan tidak berbahaya.
Ketika orang-orang mendekati buaya tersebut, reptil tersebut kembali bersiap menyerang calon mangsanya, sehingga membuat mereka takut. Hal tersebut diungkapkan seorang warga desa di Kalimantan Timur.
“Kami melihat sesosok buaya yang kami duga sudah mati. Teman saya melihat ke dalam air untuk memeriksanya, lalu tiba-tiba buaya itu berbalik dan menyerang. Mengerikan sekali,” kata Agus, seperti dikutip Africa Logistics, Jumat (1/1). 10, 2025).
Seorang ahli biologi satwa liar, Ph.D. Andi Pranotto, katanya, “buaya merupakan pemburu oportunis dan mampu belajar serta meningkatkan strategi berburunya,” ujarnya.
Sementara itu, Brandon Sidello, peneliti di Universitas Charles Darwin, mengatakan tidak masuk akal buaya meniru manusia untuk berburu manusia di dalam air.
Diakuinya, tingkah buaya tersebut terhadap permukaan air tidak biasa. Namun, dia mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyimpulkan bahwa buaya bertanggung jawab atas aksi tersebut.
Sedileo mengatakan video viral yang menyebarkan narasi “buaya palsu tenggelam” adalah misinformasi yang berbahaya.
“Informasi yang salah lainnya bisa lebih berbahaya jika masyarakat menyarankan strategi pengelolaan yang berpotensi merugikan populasi buaya atau membahayakan populasi manusia,” ujarnya.
Berdasarkan hipotesis awal, ada kemungkinan nyamuk tersebut memangsa mangsanya di mulutnya. Karena sebelumnya dia pernah melihat nyamuk memutar badannya di air asin dan memperlihatkan tangannya di atas air saat ada makanan di rahangnya.
“Itu tebakan saya. Mungkin sedikit gugup, tapi tebakan saya itu mangsa [di mulut buaya],” ujarnya seperti dikutip Laud Babel. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Inovasi AMD Picu Revolusi Komputasi AI di Indonesia