illini berita La Nina Sudah Hantam Wilayah RI, BMKG Beri Peringatan Waspada!

Jakarta, ILLINI NEWS – Fenomena El Nino sudah berakhir di Indonesia. Kini fenomena La Nina telah muncul.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan La Nina terjadi di Indonesia selama 2 hari atau 20 hari.

Fenomena La Nina merupakan pola cuaca tidak biasa yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normal.

Kondisi ini seringkali diikuti dengan perubahan pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer timur-barat yang terjadi di sekitar garis khatulistiwa) di bagian atas atmosfer dan dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim global.

Berdasarkan laman BMKG, La Nina dapat berulang setiap beberapa tahun sekali dan setiap kejadiannya dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga dua tahun.

Menurut Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, La Nina akan berdampak pada kondisi hujan di Indonesia.

Musim hujan yang akan datang dengan La Nina yang lemah akan normal hingga normal, ujarnya saat dikonfirmasi ILLINI NEWS.

Kondisi yang paling umum dimaksud adalah kondisi iklim jangka panjang, misalnya 30 tahun.

“Akan lebih basah atau di atas normal dibandingkan rata-rata musim hujan 1991-2020,” jelas Ardhasena.

Sebagai informasi, BMKG mencatat sebagian besar dari 28% ZOM (wilayah musiman) di Indonesia sudah memasuki musim hujan.

Daerah yang mengalami musim hujan saat ini antara lain sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung Barat, sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan Barat. . , Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.

Setelah itu ada sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan sebagian Papua.

Secara umum dampak La Nina bergantung pada jangka waktu. Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Nina menyebabkan lebih banyak hujan di banyak wilayah Indonesia.

Sedangkan jika terjadi pada bulan September-Oktober-November, La Nina akan berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.

Pada bulan Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, fenomena La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah timur Indonesia.

“Peningkatan curah hujan pada saat La Nina biasanya lebih tinggi sekitar 20-40% dibandingkan curah hujan pada musim netral. Namun banyak daerah yang mendapat peningkatan curah hujan lebih dari 40%,” tulis BMKG.

“Pada puncak musim hujan (Desember-Januari-Februari), La Nina tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia bagian tengah dan barat karena interaksinya dengan sistem monsun,” jelas BMKG.

Peringatan Hujan Lebat

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang berlaku efektif pada Periode Pertama November 2024, pada tingkat ‘Peringatan’, ‘Tetap’, dan ‘Peringatan’.

Peringatan:

Terdapat banyak kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. , Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan

Peringatan:

Banyak daerah/kota di provinsi sumatera selatan, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, bali, kalimantan tengah, kalimantan timur, NTT, sulawesi selatan

Hati-hati:

Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Banten, Jawa Barat. (anak/kain) Saksikan video di bawah ini: Video: Pengelola Aplikasi Menindak Pedagang yang Tampil Judi Online Artikel Berikutnya El Nino Berakhir, Bukan La Nina, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *