Jakarta, ILLINI NEWS – Google kerap mengeluarkan peringatan berbahaya bagi pengguna Android. Namun banyak diantara mereka yang mengabaikannya.
Peringatan tersebut mengacu pada konten berbahaya yang mengandung malware atau phishing yang dilihat pengguna.
“Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs tersebut sering disebut situs ‘phishing’ atau ‘malware’,” kata Google, seperti dikutip Rabu (13/11/2024).
Dari situs berbahaya tersebut, penyerang dunia maya mencoba mencuri informasi dari korbannya. Mereka kemudian akan mengelabui korban atau menjual informasi tersebut kepada pihak lain.
Pengguna diminta untuk selalu memperhatikan peringatan Google. Pesan diotomatisasi dan deteksi phishing atau malware diaktifkan secara default.
Setidaknya ada lima peringatan yang sering diabaikan oleh pengguna Android terkait masalah ini. Berikut informasinya, dirangkum dari The Sun, Rabu (15/5/2024):
1. “Situs berikut mengandung malware”
Situs web yang Anda kunjungi mungkin memasang perangkat lunak atau malware berbahaya di komputer Anda
2. “Situs yang Menipu di Depan”
Situs web yang Anda kunjungi mungkin adalah phishing
3. “Situs mencurigakan”
Situs web yang Anda kunjungi mencurigakan dan mungkin berbahaya
4. “Situs berikut mengandung malware”
Situs web yang Anda kunjungi mungkin menyebabkan Anda menginstal program yang dapat menimbulkan masalah saat menggunakan Internet
5. “Halaman ini mencoba memuat skrip dari sumber yang tidak terverifikasi”
Situs web yang Anda kunjungi berbahaya. Aplikasi di luar Play Store
Peringatan lain dari Google adalah mengenai pemasangan aplikasi dari luar Play Store yang sering kali berbentuk file apk atau unduhan sampingan. Berbeda dengan iPhone, Google telah lama mengizinkan aplikasi diunduh dan dipasang di luar toko resmi.
Namun, CEO Google Sundar Pichai memperingatkan pengguna ponsel Android agar tidak mengunduh perangkat mereka secara sampingan.
Diskusi mengenai pembebanan lateral telah lama menjadi kontroversi. Kamp ini dibagi menjadi dua. Di satu sisi, banyak yang mengatakan bahwa pengunduhan sampingan memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada pengguna untuk secara bebas mengakses aplikasi yang dibuat oleh pengembang yang tidak tersedia secara resmi.
Namun di sisi lain, pembebanan samping dianggap berbahaya. Pasalnya, aplikasi yang tersedia di app store resmi sudah melalui proses penyaringan sehingga lebih aman.
Pichai telah memperingatkan semua pengguna ponsel Android bahwa melakukan sideload aplikasi memiliki risiko tinggi karena rentan terhadap infeksi malware.
Peringatan ini sejalan dengan alasan Apple tidak memberikan izin pemuatan samping. Apple juga menggunakan pernyataan Google sebagai “senjata”, mengklaim bahwa hanya Google yang mengetahui seberapa besar potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.
Perdebatan sideloading fokus pada satu hal yaitu bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan pengguna dan keamanan pengguna.
Meski sideloading memiliki risiko masuknya virus berbahaya, namun mekanisme ini diyakini dapat memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengakses semua aplikasi. Selain itu, pengunduhan sampingan juga memberi pengguna akses ke aplikasi beta yang belum resmi.
Satu poin tambahan: Sideloading juga mendukung pengembang aplikasi independen yang tidak ingin terikat dengan sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store. (dem/dem) Simak videonya di bawah ini: Video: Tips Lindungi Bisnis Anda dan Hindari Kerugian Akibat Penipuan Deefak Artikel Selanjutnya Ponsel Android Tipe Ini Jadi Sasaran Hacker, Waspadai Akun yang Dibajak