Jakarta, ILLINI NEWS – Australia telah mengadopsi kebijakan yang melarang penggunaan media sosial oleh anak di bawah 16 tahun. Keputusan ini diambil setelah perdebatan panjang di Tanah Air.
Manajemen puncak telah menetapkan tolok ukur yurisdiksi di seluruh dunia dengan salah satu peraturan paling ketat yang ditujukan untuk raksasa teknologi, yang juga dikenal sebagai “Big Tech”.
Undang-undang (UU) ini memaksa raksasa teknologi seperti Instagram dan pemilik Facebook, Meta, dan TikTok untuk melarang anak di bawah umur menggunakan aplikasi mereka.
Jika melanggar, perusahaan akan dikenakan denda hingga A$49,5 juta (Rs 511 miliar). Uji coba metode penegakan hukum akan dimulai pada bulan Januari, dan larangan tersebut akan mulai berlaku dalam satu tahun.
Undang-undang usia minimum untuk media sosial menjadikan Australia sebagai contoh dari banyak negara yang telah mengadopsi atau berencana menerapkan batasan usia pada media sosial di tengah kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental anak-anak.
Negara-negara termasuk Perancis dan beberapa negara bagian AS telah mengeluarkan undang-undang yang membatasi akses terhadap anak di bawah umur tanpa izin orang tua, namun larangan Australia bersifat mutlak.
Larangan menyeluruh di Florida terhadap anak-anak di bawah 14 tahun telah ditentang di pengadilan atas dasar kebebasan berbicara.
Aturan media sosial untuk anak-anak di Australia mendapat tentangan dari para pendukung privasi dan beberapa kelompok hak asasi anak, namun jajak pendapat baru-baru ini menemukan 77% populasi menginginkannya.
Keputusan tersebut diambil di tengah memanasnya suasana antara Australia dan sebagian besar raksasa teknologi yang berbasis di AS.
Australia adalah negara pertama yang mewajibkan platform media sosial membayar outlet media untuk membagikan konten mereka dan kini berencana mengancam mereka dengan denda karena gagal menindak penipuan. (luar biasa/luar biasa) Tonton video di bawah ini: Video: Tantangan Prabowo Menjadikan Digitalisasi Sebagai Penggerak Utama Perekonomian Indonesia Artikel Berikutnya Aplikasi Pengganti TikTok Tumbuh Lebih Banyak Menjelang Blokade AS