Jakarta, ILLINI NEWS – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pun menanggapi terpilihnya Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi). Operator mengangkat persoalan keseimbangan persaingan dan perkembangan operator Indonesia.
Meutya diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Digital, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, di kabinet Putih dan Merah era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Diresmikan pula pada Senin (21/10/2024) lalu.
Harapan terpilihnya Meutya salah satunya adalah mampu melahirkan kebijakan yang mampu memperkuat pengembangan operator nasional. Selain pemerataan infrastruktur telekomunikasi juga.
“Kami berharap di bawah kepemimpinan Ibu Meutya Hafid akan tercipta kebijakan yang tidak hanya memperkuat keseimbangan persaingan dan pengembangan operator nasional, tetapi juga fokus pada pemerataan infrastruktur telekomunikasi, serta peningkatan keamanan digital bagi operator tersebut. melindungi seluruh lapisan masyarakat,” kata Steve Saerang, Senior Vice President, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dalam keterangan resmi yang diterima ILLINI NEWS, Kamis (24/10/2024).
Harapan lainnya adalah Kementerian Komunikasi dan Digital menjadi mitra dalam promosi dan adopsi teknologi kecerdasan buatan. Dengan demikian, Indonesia dapat membangun ekosistem yang inklusif, aman, dan berdaya saing global.
Steve pun melontarkan komentarnya saat Meutya dilantik menjadi menteri. IOH menyatakan siap menjadi mitra strategis kementerian untuk mendorong kemajuan industri dan mempercepat transformasi digital negara.
“Pertama, kami menyambut baik pengangkatan Ibu Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital RI,” kata Steve.
“Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) siap mendukung dan menjadi mitra strategis Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong kemajuan industri telekomunikasi dan mempercepat transformasi digital di Indonesia,” tambahnya. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Penetrasi Internet Meningkat, Pengusaha Butuh Insentif Ini Artikel berikutnya Meutya Hafid mengungkap alasan Prabowo mengganti nama Kominfo