Jakarta, ILLINI NEWS – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Hokky Situngkir mengatakan masyarakat Indonesia kini sudah tidak asing lagi dengan internet. Hal ini terlihat dari persentase penetrasi Internet di Indonesia yang mencapai 79%.
Angka tersebut terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata penetrasi negara lain di dunia yang hanya sebesar 66%.
“Jadi screen time kita di depan (komputer) itu 8 sampai 9 jam. Sekitar 9 jam lho. Maksudnya apa? Sepertiga hidup kita di depan layar,” kata Hokky saat ditemui ILLINI NEWS. Indonesia Awards ‘Teknologi Terbaik’, Rabu (30/10/2024).
Hokky melanjutkan, tren ini merupakan peluang penting untuk mendorong ekonomi digital di Indonesia. Hal ini juga didukung oleh demografi dan budaya masyarakat Indonesia.
“Kita ngomong soal startup, kita ngomong soal game, itu negeri lautan konten kan? Kita punya budaya, kita unik, kita berbeda. Itu bagian dari konten internet, luar biasa. Ini,” dia menjelaskan.
Seperti diketahui, Menko Airlangga sebelumnya menjelaskan ekonomi digital Indonesia telah mencapai nilai $90 miliar, dan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai $130 miliar.
Hal ini juga sejalan dengan upaya peningkatan ekonomi digital di kawasan ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta jiwa. Dengan diterapkannya Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA), nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN pada tahun 2030, yang pada awalnya diperkirakan oleh berbagai institusi akademis akan mencapai $1 triliun, akan meningkat menjadi $2 triliun.
(dpu/dpu) Simak video di bawah ini: Video: 4 Permasalahan Ini Masih Belum Terselesaikan, Layanan Teknologi 5G RI Belum Ada di Pasaran Artikel Selanjutnya Butuh Dukungan Pemerintah, HashMicro Buka Bisnis ERP di RI