Jakarta, ILLINI NEWS – Jangkauan Internet satelit, Starlink, semakin meluas. Di Indonesia, layanan Elon Musk tersedia mulai Mei 2024.
Dalam situs resminya, terdapat beberapa area di mana Starlink akan berfungsi pada tahun 2025. Hal ini mencakup beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Saat ini, SpaceX memiliki sekitar 6.000 satelit Starlink aktif di orbit rendah Bumi (LEO). Musk mengatakan saat ini Starlink menguasai 2/3 satelit aktif di Bumi.
Ke depannya, SpaceX berencana meluncurkan 42.000 satelit untuk melengkapi konstelasi Starlink. Satelit diklaim mampu menyediakan konektivitas internet dan telepon seluler cepat di berbagai penjuru dunia.
Dalam laporan Cloudflare Radar Year in Review 2024 disebutkan pertumbuhan trafik Internet dari Starlink mencapai 3,3 kali lipat. Grafiknya menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak awal Januari hingga Desember 2024.
“Starlink SpaceX terus memimpin dalam layanan Internet satelit yang menghubungkan area yang belum terjangkau oleh infrastruktur telekomunikasi,” demikian laporan yang dikutip pada Rabu (12/11/2024).
Ada beberapa wilayah yang mengalami pertumbuhan lalu lintas Internet tertinggi dari Starlink. Antara lain, Zimbabwe hanya mengizinkan konektivitas Starlink pada 7 September.
Selain itu, Malawi, yang telah menggunakan internet Starlink sejak Juli 2023, mengalami peningkatan lalu lintas sebesar 38 kali lipat. Di Georgia, Starlink yang tersedia mulai 1 November 2023 menunjukkan pertumbuhan lalu lintas Internet hingga 100 kali lipat pada tahun 2024.
Terakhir, yang paling signifikan adalah Paraguay yang mengumumkan ketersediaan Starlink mulai 21 Desember 2023. Sepanjang tahun, pertumbuhan trafik Internet Starlink di negara tersebut mencapai 900 kali lipat.
Di Indonesia sendiri, laporan Cloudflare menunjukkan trafik internet dari Starlink masih belum signifikan. Puncak trafik Starlink sebenarnya sudah terlihat sebelum resmi tersedia di Indonesia, saat masih dalam tahap pengujian.
Secara umum, Starlink menargetkan area yang sulit dijangkau jaringan Internet dengan infrastruktur tradisional. Di Indonesia, pemerintah juga merekomendasikan Starlink untuk melayani daerah tertinggal, perbatasan dan terluar (3T) dibandingkan kota besar seperti Jakarta.
Selain itu, Starlink juga berfungsi untuk menyediakan konektivitas dalam keadaan darurat, bencana, dan perang. Pasalnya, dalam situasi seperti itu infrastruktur jaringan telekomunikasi biasanya ambruk.
Starlink juga menyediakan koneksi penerbangan antar pesawat, koneksi kapal, dan kereta api. Untuk akses portabel, pengguna dapat dengan mudah berlangganan ‘Starlink Mini’.
Baru-baru ini Starlink juga mengumumkan kemampuan terhubung langsung ke ponsel atau ‘direct to cell’.
Layanan ini akan mulai beroperasi dengan kemampuan pengujian pada akhir tahun 2024, dan akan diperluas ke fungsi lainnya mulai tahun 2025. Namun di Indonesia, pemerintah bersikeras bahwa lisensi Starlink tidak mencakup kemampuan ‘langsung ke sel’. (fab/fab) Tonton videonya di bawah ini: Video: Musk Bikin Robotaxi, Tesla Berhenti Bikin Mobil Listrik Artikel selanjutnya Elon Musk Bikin Starlink Internet Gratis di Indonesia, Ini Syaratnya