Jakarta, ILLINI NEWS- Meningkatnya penerimaan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang canggih tidak hanya membantu mendorong efisiensi dan meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga digunakan oleh orang-orang yang tidak bersalah untuk melakukan kejahatan siber, salah satunya adalah palsu dalam. Deepfake merupakan penggunaan teknologi AI yang dilakukan dengan membuat atau memanipulasi konten video, foto atau audio hingga Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono mengatakan, penipuan deepfake semakin meningkat dan dapat menimbulkan kerugian lebih besar. yang merupakan cacat biometrik yang dapat menghalangi akses finansial ke rekening korban. Lantas apa saja risiko penipuan dengan teknologi deepfake dan bagaimana cara mengantisipasinya. Selengkapnya simak wawancara Shinta Zahara dengan Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono di Profit, ILLINI NEWS (Kamis, 05/12/2024)
Related Posts
berita aktual Kembangkan Talenta Digital RI, Lintasarta Luncurkan AI Merdeka
Jakarta, ILLINI NEWS – Lintasarta meluncurkan inisiatif Merdeka AI. Langkah ini memperkuat peran Lintasarta sebagai pabrik AI Indosat Ooredoo Hutchison…
berita aktual Alasan Sebenarnya Elon Musk Dukung Donald Trump Mati-matian Terungkap
JAKARTA, ILLINI NEWS – Elon Musk menjadi sorotan setelah Donald Trump memenangkan pemilu AS. Orang terkaya di dunia ini terang-terangan…
illini berita Data Center Tier IV Dibangun di Jakarta, Ini Fungsinya
Jakarta, ILLINI NEWS – Data telah menjadi “harta karun” baru di era digital. Oleh karena itu, pencapaian otonomi data sangat…