Jakarta, ILLINI NEWS – Industri game memiliki pasar yang sangat besar di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki minat besar dalam bermain game mobile.
Sayangnya mayoritas atau 97% masih berasal dari luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika Thora Prabowo pada program profit di ILLINI NEWS, beberapa waktu lalu.
Karena faktanya 97 persen ekonomi digital game masuk ke luar negeri. Hanya 3 persen yang masuk ke dalam negeri, ujarnya.
Ia menjelaskan, Indonesia masih menjadi pasar game yang besar. Namun, industri tersebut belum menjangkau produsen atau pusat pengembangan game itu sendiri.
“Kita masih berorientasi sebagai pasar, sebagai pengguna game. Kita bukan lagi produsen game, bukan distributor game lagi. Apalagi kita bahkan bukan pusat pengembangan atau penelitian game global,” jelasnya.
Industri game harus didorong untuk maju. Prabowo mengatakan melalui investasi dan regulasi, Indonesia dapat bersaing dengan pemain global lainnya.
Berkembangnya industri game akan berdampak besar bagi Indonesia. Misalnya saja mengembangkan perekonomian negara secara umum.
Bayangkan kalau masuk ke dalam 97 orang, jangan dipeluk, yang masuk hanya setengahnya. Itu bisa berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum, ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa menerapkan peraturan yang memberikan kesetaraan bagi semua pemangku kepentingan di sektor ini juga penuh dengan tantangan.
Pasalnya, industri teknologi berkembang sangat pesat. Termasuk permainan yang bisa berubah setiap saat.
“Nah, makanya Kominfo sekarang punya inisiatif untuk bisa menciptakan semacam lingkungan regulasi. Jadi kita utamakan aturan dan regulasinya, agar proses pengembangan industri game bisa dilakukan dalam ekosistem yang terbatas,” Prabu. dikatakan.
“Setelah merger, kami akan memperbaiki situasi regulasi hukum, sehingga bisa segera mengejar pertumbuhan teknologi,” tambahnya. (Fab/Fab) Tonton video di bawah ini: Video: Ingin Membuat Bot, Bos ChatGPT, dan Amazon Joint Venture