Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui penurunan penjualan mobil tahun ini disebabkan melemahnya daya beli masyarakat. Daya beli juga menjadi faktor besar yang membuat industri mobil nasional lesu belakangan ini.
Data Gaikindo menunjukkan total akumulasi penjualan mobil dalam negeri periode Januari-Oktober 2024 mencapai 710.406 unit. Angka tersebut lebih rendah 125.722 unit atau 15,05% dibandingkan penjualan mobil kumulatif Januari-Oktober 2023 yang mencapai 836.128 unit.
Bahkan, penjualan Oktober 2024 berhasil mencapai level tertinggi sejak awal tahun yakni mencapai 77.191 unit. Kinerja tersebut meningkat sebanyak 4.525 unit atau 6,22% dibandingkan September 2024 yang tercatat sebanyak 72.666 unit. Namun masih turun 3.159 unit atau 3,93% dibandingkan Oktober 2023.
“Ada yang bilang karena masalah politik, menunggu pemilu presiden, menunggu pemilu parlemen, saya kira itu bukan alasan utamanya. Alasan utamanya adalah market inertia, artinya daya beli masyarakat melemah,” kata Agus. GJAW , Jumat (22-11-2024).
Lebih lanjut dia menilai, tekanan terhadap sektor kendaraan seringkali datang dari diri sendiri, misalnya pajak yang besar dari pemerintah daerah, dimana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 misalnya berlaku tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Hal ini tentunya akan berdampak pada penjualan mobil di Indonesia khususnya roda empat dan hal ini akan semakin memberikan tekanan pada sektor otomotif, tidak hanya pasar yang sedang lesu, BBNKB yang diatur dalam UU 1 Tahun 2022 juga akan berdampak negatif. berdampak terhadap penjualan mobil di Indonesia, kata Agus.
Sektor kendaraan khususnya roda 4 mengalami tekanan. Agus menilai tekanan yang ada tidak perlu ditutupi. Ia pun mencontohkan, Presiden Prabowo Subianto pun mengakui adanya tekanan itu.
“Presiden selalu berpesan kepada kita, bahkan dalam komentar atau pidatonya di MPR, bahwa kita harus berani mengatakan bahwa kita mempunyai masalah, berani mengatakan bahwa kita sedang dalam tekanan. Dari situ kita bisa mencoba mencari penyebabnya dan lalu solusinya Faktanya sekarang industri otomotif sedang tertekan, kata Agus (dce) Simak video di bawah ini: Video: Otomotif “Miracle Baby” Dari ASEAN Artikel berikutnya Penjualan mobil RI meningkat, terbang 6,22% pada Oktober 2024