JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil meraih dua penghargaan pada ajang Malam Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2024 yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat. BRI masuk dalam peringkat tiga besar nasional dengan skor 98,89 pada kategori kualitas informasi BUMN.
Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Lembaga Publik Nasional Terbaik “Arkaya Vivartha Prajanugiraha” bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Universitas Negeri Malang.
Andrijanto, Direktur Keuangan dan Distribusi Ritel BRI, mengatakan penghargaan ini menunjukkan komitmen BRI dalam menyediakan informasi yang akurat dan transparan, sekaligus menunjukkan komitmennya terhadap tata kelola yang baik. Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
“Transparansi informasi menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas layanan. Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen BRI untuk terus mewujudkan tata kelola perusahaan yang transparan, inovatif, dan fokus pada nasabah,” ujarnya. Kata Jumat (20/12/2024).
“Keberhasilan BRI mencapai usia 129 tahun merupakan hasil penerapan tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan efisien. Lima prinsip GCG yaitu transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, independensi dan integritas menjadi landasan dalam menjalankan usaha korporasi, operasional bisnis dan pelayanan,” tutup Andrijanto.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Federal Tony Yosciantoro mengatakan jumlah organisasi publik yang memperoleh kemampuan informasi akan meningkat pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu.
“Kami laporkan jumlah perusahaan publik yang telah mendapat sertifikat informasi sebanyak 162 dari 363 atau 44,63%. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 139 dari 369 perusahaan publik.”
Tony menjelaskan, data tersebut dihasilkan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi seluruh lembaga publik yang berjumlah 363 dan dibagi dalam tujuh kategori. Di antaranya kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga swadaya masyarakat, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah provinsi, perguruan tinggi negeri (PTN), dan partai politik.
Proses evaluasi diawali dengan penyerahan Self-Assessment Questionnaire (SAQ) kepada lembaga publik dan dilanjutkan dengan uji publik. Selain itu, penilaian juga memperhitungkan dampak kebijakan keterbukaan informasi publik terhadap sistem publik.
(dpu/dpu) Simak video berikut ini: Video: BRI Raih CEO Award