Jakarta, ILLINI NEWS – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Magnificent Seven (Mag-7) akan bergerak cepat sepanjang tahun 2024. Hal ini membuat Wall Street, khususnya Nasdaq Composite, gembira.
Tren ledakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu pendorong yang mendorong saham-saham teknologi terkemuka naik ke posisi cemerlang. Saham Nvidia (NVDA) naik lebih dari 200%, pergerakan tercepat dalam setahun terakhir.
Berikutnya adalah saham emiten penggalang Facebook dan Instagram, Meta Platforms ( META ) dan saham emiten Tesla ( TSLA ) milik Elon Musk yang masing-masing naik hampir 70% selama setahun penuh.
Setelah itu, saham Amazon naik 50%, dan sisa saham Google (GOOG) serta pengembang iPhone skala besar Apple (AAPL) naik hampir 30%.
Terakhir, pangsa Microsoft (MSFT), penerbit yang mengembangkan sistem operasi komputer, adalah 14,21%. Berikut rinciannya:
Kenaikan harga saham-saham tersebut memberikan kontribusi besar terhadap indeks saham acuan Amerika Serikat atau Wall Street, dampak dari Federal Reserve AS dan Federal Reserve (Fed) yang menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun lalu.
Tahun 2024 akan menjadi tahun yang cerah bagi ketiga indeks AS yang berulang kali mencapai rekor tertinggi. Dalam setahun, Indeks Nasdaq menjadi juara dengan perolehan 30,79 persen, disusul S&P 500 dengan kenaikan 24,01 persen, dan kemudian Dow Jones Industrial Average dengan kenaikan 12,80 persen.
Nasdaq dan S&P 500 membukukan kenaikan indeks terbaik dalam dua tahun sejak 1997-1998.
Wall Street mengakhiri perdagangan tahun 2024 dengan pertumbuhan tahunan yang signifikan yang didorong oleh kemajuan dalam Kecerdasan Buatan (AI) dan penurunan suku bunga pertama Federal Reserve AS dalam tiga tahun, di tengah ketidaksepakatan geopolitik, pemilihan presiden AS, dan penurunan suku bunga pertama dalam tiga tahun. Spekulasi arah kebijakan The Fed pada tahun 2025 bervariasi.
“Tidak ada reli Santa Claus minggu ini, tetapi investor telah diberikan hadiah berupa keuntungan pada tahun 2024,” kata Greg Bassuk, direktur pelaksana AXS Investments di New York, dikutip Reuters.
Selain itu, “2024 adalah tahun yang luar biasa untuk pengembalian saham yang didorong oleh tiga faktor: ledakan AI, serangkaian penurunan suku bunga The Fed, dan ekonomi AS yang kuat.”
“Ini adalah fondasi energi berkelanjutan menuju tahun 2025,” tambah Bassuk.
Menjelang tahun 2025, pasar keuangan saat ini memperkirakan adanya penurunan suku bunga tambahan oleh The Fed sekitar 50 basis poin, sementara investor memantau penilaian yang tinggi dan ketidakpastian seputar pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
“Investor harus mewaspadai dampak pemerintahan Trump yang akan datang dan pengaruhnya terhadap sektor-sektor tertentu,” Bassuk memperingatkan.
Ia juga menambahkan bahwa “ketidakstabilan geopolitik, khususnya perang Rusia/Ukraina dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, dapat menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan dan industri yang mempunyai koneksi ke wilayah yang terkena dampak.”
Meski begitu, Bassuk yakin ledakan AI masih bisa berkembang.
“Namun, valuasi telah meningkat di tengah reli saham karena kami yakin pertumbuhan AI akan terus berlanjut dan beralih dari perangkat keras ke perangkat lunak di sebagian besar industri,” tutupnya.
SURVEI ILLINI NEWS
(tsn/tsn)