illini berita Harga Cabai Makin Pedas, Ternyata Ini Biang Keroknya

Jakarta, ILLINI NEWS – Makan makanan yang tidak pedas memang tidak enak. Banyak orang Indonesia yang menyukai makanan pedas. Tak heran jika masakan Indonesia terkenal dengan pedasnya, mulai dari ayam goreng dendeng balado hingga rujak cingur.

Tingginya minat terhadap makanan pedas mendorong kenaikan harga cabai dalam negeri.

Berdasarkan data Pusat Informasi Strategi Harga Pangan Nasional (PIHPSN), hingga Jumat (13 Desember 2024), harga cabai mencapai Rp 75.600/kg.

Harga cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah gulung, sangat ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Harga cabai biasanya melonjak karena kendala pasokan, terutama saat musim hujan akibat gangguan panen dan distribusi. Namun, harga cabai juga bisa naik karena adanya permintaan, terutama menjelang Idul Fitri.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan konsumsi cabai di Indonesia terus meningkat. Di sisi lain, produksi justru turun.

Penurunan produksi cabai merah menjadi salah satu faktor utama kenaikan harga tersebut. Berdasarkan data BPS, total produksi cabai merah pada tahun 2023 sebanyak 1.506.760 unit. ton, turun dari output tahun 2022 sebesar 1,54444 juta ton. kolam.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang mempengaruhi hasil panen. Kekeringan berkepanjangan dan fluktuasi curah hujan juga dapat menyebabkan tanaman lada kehilangan produktivitas.

Data lain dari Kementerian Pertanian menunjukkan penurunan produksi juga terjadi di beberapa provinsi besar penghasil cabai merah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Di sisi lain, konsumsi cabai rumah tangga Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Total konsumsi pada tahun 2023 mencapai 610.850 ton, meningkat 7,2% dari konsumsi tahun 2022 sebesar 569.650 ton. Bahkan dalam lima tahun terakhir, konsumsi lada Indonesia melonjak hingga 15%.

Pertumbuhan konsumsi ini didorong oleh tingginya permintaan di pasar dalam negeri, dimana cabai populer sebagai bahan berbagai masakan tradisional Indonesia.

Beberapa masakan yang banyak menggunakan cabai adalah sambal penyetan, geprek dan seblak.

Ketika produksi menurun dan permintaan terus meningkat, harga lada diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan tinggi dalam jangka pendek. Pemantauan kondisi cuaca dan penerapan teknik budidaya yang lebih baik diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan cabai di pasar dalam negeri.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email](melihat/melihat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *