Jakarta, ILLINI NEWS – Kementerian Koperasi (Kemenkop) memulai program hilirisasi susu. Nantinya para penggiat koperasi susu akan bertugas mendirikan pabrik pengolahan susu murni di Indonesia.
“Dan kami di Kementerian Koperasi juga sedang memikirkan bagaimana meminimalisir hal ini, koperasi susu. Kalau bisa seribu petani punya 10, hulunya kita dapat 10.000, kita pasteurisasi, nanti kita investasi mesin untuk itu. Hasilkan UHT,” kata Menteri Koperasi Budi Arie usai menghadiri CNN Finance Forum 2024, di Jakarta, Selasa. (12/11/2024).
Budi juga menyoroti rendahnya produksi susu dalam negeri. Dari total konsumsi susu nasional sebesar 4,4 juta ton per tahun, 80%-nya dipenuhi impor. Budi juga berharap langkah ini dapat mendukung program swasembada pangan dan makanan bergizi gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
“Jadi program pangan bergizi gratis bisa kita dukung. Kalau perlu seribu orang punya pabrik sendiri, kerja sama dengan pihak lain, tapi peternak sapi perah punya nilai, mereka bisa mendapat nilai tambah dari proses hilirisasi produk susu,” ujarnya. .
Mencontoh negara lain, Selandia Baru berhasil mengembangkan koperasi susunya melalui Fonterra, dan Belanda terkenal dengan Koperasi FrieslandCampina yang memproduksi merek Frisian Flag.
Pasalnya koperasi terbesar di dunia adalah koperasi susu di Selandia Baru bernama Fonterra. Mereka merupakan produsen susu terbesar di dunia. Fonterra berlokasi di Selandia Baru. Bendera Frisian di Belanda. Itu koperasi. Itulah sebabnya mengapa koperasi-koperasi terbesar di dunia, hampir sepanjang sejarah koperasi di dunia, bertumpu pada kegiatan pertanian. Pertanian, termasuk peternakan sapi perah.
Budi pun mengaku akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain untuk merumuskan kebijakan yang mendukung rencana tersebut, termasuk aturan pembiayaan dan insentif.
Sebelumnya, isu susu sapi menjadi sorotan setelah para peternak sapi melakukan aksi membuang susu segar. Dewan Persusuan Nasional (DPN) mencatat 200 ton susu segar terbuang per hari.
Ketua DPN Teguh Boediyana menjelaskan, tindakan ini diambil karena industri pengolahan susu membatasi penyerapan susu yang dihasilkan peternak sapi perah. Tindakan tidak memasukkan susu segar dari peternak sapi perah merupakan dampak dari kurangnya peraturan perundang-undangan yang melindungi usaha peternak sapi perah kecil dan menjamin keamanan pasar susu segar yang dihasilkan, ujarnya dalam keterangan resmi. dikutip pada hari Minggu. (10/11/2024).
Mengutip detikjatim, peternak sapi perah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengambil tindakan membuang susu segar karena industri pengolahan susu masih terbatas penyerapannya oleh peternak lokal, seiring dengan meningkatnya impor susu sapi belakangan ini.
Sebelum ada pembatasan, pasokan susu per hari bisa mencapai 100 hingga 200 ton. Namun saat ini baru sekitar 40 ton. (dce) Simak video berikut: Video: Dilema Impor Susu Berat, Pemerintah Segera Turun Tangan Artikel selanjutnya Budi Arie Ungkap Ambisi Prabowo Perluas Kementerian Koperasi