Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan mundurnya Kabinet Merah Putih pekan lalu juga bisa mengantisipasi ego sektoral di pemerintahan. Terlebih lagi, ego sektoral merupakan tantangan bagi pemerintah di negara mana pun.
Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, dunia kini memasuki era tanpa batas, penuh ketidakpastian dan banyak disrupsi atau inovasi. Oleh karena itu, pemerintah dipandang fleksibel, berkelanjutan, dan kolaboratif dalam melaksanakan program-programnya.
“Era saat ini dan masa depan semakin tanpa batas, semakin penuh ketidakpastian dan chaos, tidak boleh terlalu kaku. Oleh karena itu, hierarkinya juga tidak boleh terlalu kaku, kemudian interseksionalitasnya juga tidak boleh terlalu kaku. Harus fleksibel, banyak. sinkronisasi dan kolaborasi di dalamnya,” jelas AHY.
“Kalau tidak, kita akan bekerja sendiri-sendiri, menjadi efisien dan efektif. Selain itu, anggarannya mungkin tidak tepat sasaran,” lanjutnya.
AHY juga mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto ingin seluruh jajaran pemerintahan fokus bekerja.
Keinginan itu diutarakan Prabowo saat mundurnya Kabinet Merah Putih pekan lalu.
“Dia ingin pemerintahan selanjutnya benar-benar fokus bekerja. Jadi, setelah kita berkumpul di Magelang kemarin, tentunya kita harus segera mengambil langkah awal untuk konsolidasi,” kata AHY.
Pasalnya, kini banyak pos pemerintahan yang baru atau ada pemisahan dari pos kementerian. Bahkan pos pelayanan pun dibagi menjadi tiga, misalnya.
Sebagai informasi, AHY yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah membawahi lima kementerian teknis, yakni Kementerian Pertanian dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Pertanahan. Perumahan dan Koloni, Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perhubungan.
(haa/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Menko AHY Ungkap Nasib IKN di Era Presiden Prabowo Video Artikel Selanjutnya: Datang ke Rumah Prabowo, AHY Bakal Jadi Menteri Lagi