Jakarta, ILLINI NEWS – Miliarder Elon Musk mengeluarkan sejumlah uang untuk membiayai Donald Trump saat menjadi calon presiden Amerika (Amerika Serikat) pada pemilu tahun ini. Bos media sosial X terungkap menyumbang $242,6 juta (Rs 3,8 triliun).
Jumlah tersebut menjadikannya penyumbang terbesar dibandingkan tokoh pendukung Trump lainnya.
Selain Musk, kolaborator Trump juga mencantumkan nama Marc Andreessen. Jumlah tersebut tak sebanding dengan Musk, “hanya” 5,5 juta dolar (Rp 87,2 miliar) yang keluar dari kantong pendiri perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz.
Jan Koum, pendiri WhatsApp, juga hadir di sana dan menyumbangkan $5,1 juta (Rs 80,9 miliar). Presiden terpilih Amerika Serikat ini diketahui meraup $273 juta (Rs 4,3 triliun) dari sumbangan pada pemilu lalu, dikutip The Guardian, Senin (9/12/2024).
Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) kemudian memunculkan fenomena baru. Banyak tokoh teknologi yang menyumbang dana mencapai triliunan rupee kepada salah satu kandidat.
Kamala Harris, penantang Trump pada pemilu lalu, menerima total $120,9 juta (Rs 1,9 triliun), yang sebagian besar juga berasal dari dana terkait teknologi. Salah satunya dari pendiri Facebook Dustin Moskovitz senilai $51,1 juta (Rs 810 miliar).
Pendiri Linkedin Reid Hoffman dan presiden Ripple Chris Larsen juga ada dalam daftar donor Harris. Masing-masing mengeluarkan dana sebesar $17 juta (Rs 269,6 miliar) dan $11,7 juta (Rs 185,5 miliar).
Namun angka-angka ini bukanlah segalanya. Sebab tidak semuanya terungkap ke publik.
Hanya pengajuan FEC yang dapat menjelaskan sumbangan perusahaan teknologi kepada calon presiden. Sementara itu, The Guardian mencatat bahwa penghitungan sumbangan politik AS tidak transparan, sehingga banyak pihak yang tidak terdeteksi ketika mereka memberikan sumbangan politik.
The Guardian juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara seseorang dapat menyumbangkan uang untuk kampanye. Salah satunya memberikan secara langsung dengan batasan $3.300 (Rp 52,3 juta) per kandidat.
Hal ini juga dapat dilakukan melalui komite aksi politik. Ini untuk membantu membayar staf, acara, dan iklan.
Hal terakhir adalah memberikannya kepada Super Pac. Berkat keputusan Mahkamah Agung tahun 2010, hal ini mempermudah industri dan individu untuk menyumbang untuk kampanye politik tanpa sepengetahuan publik dan tanpa transparansi.
Mereka dapat memberikan donasi tanpa batas ke Super Pac. Namun, Anda tidak bisa berdonasi secara langsung, melainkan membelanjakannya melalui iklan politik calon terpilih.
Itu sebabnya Musk dan tokoh teknologi lainnya berhasil memberikan sejumlah besar uang kepada Trump dan Harris pada pemilu lalu. (fab/fab) Simak videonya di bawah ini: Video: Jika Trump Menang, China Terancam di Sektor Teknologi Artikel berikutnya Elon Musk Bahagia Joe Biden Mundur, Ternyata Minta Subsidi