Jakarta, ILLINI NEWS – Penguatan Indeks Dolar AS (DXY) disebut-sebut oleh Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede sebagai sentimen yang menyebabkan penurunan jumlah mata uang utama dunia di Asia, termasuk Rupiah. Pada akhir Oktober 2024, nilai tukar sempat naik ke level Rp 15.100 per dolar AS, kini nilai tukar Rupiah menunjukkan tren melemah menuju Rp 15.585/USD. Meski rupiah masih melemah, Josua mengatakan fundamental perekonomian Indonesia sudah tercermin. pada tingkat neraca perdagangan, kondisi bisnis yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga kestabilan mata uang Rupiah di tengah gejolak global. Ya, tren pelemahan Rupiah saat ini diyakini akan kuat di Joshua seiring dengan terkoreksinya sebagian besar mata uang dunia di tengah sentimen perang dan seiring dengan perkembangan data ketenagakerjaan AS, meningkatkan ekspektasi AS terhadap kediktatoran Fed untuk memangkas suku bunga seperti Rupiah. dipindahkan ke bawah? Selengkapnya simak wawancara Shinta Zahara dengan Chief Economist Bank Permata Josua Pardede di Power Lunch, ILLINI NEWS (Rabu 09/10/2024)
Related Posts
illini berita Era Pertama Prabowo Dimulai, Rupiah Siap Ngegas!
Jakarta, ILLINI NEWS – Sentimen politik dalam negeri mulai dari pelantikan Presiden, Wakil Presiden, dan Kementerian menjadi perhatian publik dan…
illini news Bos BCA Blak-Blakan Soal Sosok Sri Mulyani & 3 Wamenkeu Prabowo
Jakarta, ILLINI NEWS – Bankir ternama Jahja Setyaatmaja angkat bicara soal pembentukan kabinet baru pemerintahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang…
illini berita Tingkatkan Layanan Internasional, BNI Lakukan Ini di Cabang Singapura
Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berupaya meningkatkan aksesibilitas layanan bagi nasabah internasional. Salah satu…