Jakarta, ILLINI NEWS – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) memperingatkan komite politik ‘America PAC’ Elon Musk terkait potensi pelanggaran hukum dalam kampanyenya mendukung Donald Trump di Pilpres AS. Salah satu dukungan Musk adalah menjanjikan lotere berhadiah jutaan dolar bagi pemilih terdaftar di Amerika Serikat. Menurut sumber yang mengatakan kepada CNN International, metode ini mungkin melanggar hukum federal. Sebelumnya diberitakan bahwa Musk mengumumkan hadiah sebesar US$1 juta yang bertujuan untuk meningkatkan pendaftaran pemilih tetap di negara bagian tersebut. Janji Musk untuk memberikan imbalan kepada pemilih terdaftar menimbulkan kekhawatiran dari para ahli hukum pemilu dan beberapa pejabat negara yang mempertanyakan apakah tindakan tersebut ilegal.
Undang-undang federal melarang membayar orang untuk mendaftar sebagai pemilih. Hadiah dijanjikan kepada orang-orang yang dipilih secara acak untuk menandatangani petisi yang mendukung kebebasan Amandemen Pertama dan Kedua. Namun, untuk menandatangani petisi, Anda harus terdaftar sebagai pemilih di negara bagian tersebut. Surat dari divisi integritas publik DOJ, yang sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran undang-undang terkait pemilu, telah dikirim ke komite aksi politik Musk. “Kami ingin mencoba mendapatkan lebih dari satu juta, mungkin 2 juta pemilih di negara bagian yang menjadi ‘medan pertempuran’ untuk menandatangani petisi yang mendukung Amandemen Pertama dan Kedua,” kata Musk saat mengumumkan pengundian hadiah pada acara kampanye Trump di Harrisburg, Pennsylvania, Sabtu (19/10). “Kami akan memberikan US$ 1 juta secara acak kepada masyarakat yang menandatangani petisi, setiap hari, mulai sekarang hingga pemilu,” tambahnya. CNN telah meminta komentar dari Musk, beberapa alamat email yang tercantum di situs super PAC, bendahara grup, dan tim pers Musk di Platform X. DOJ menolak berkomentar. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Jika Trump Menang, China Ancam di Sektor Teknologi Artikel Berikutnya Joe Biden Usai ‘Roasting’ Elon Musk, Bilang Ingin ‘Memancing’