berita aktual Banyak Kabar Genting, Siap-siap Pekan Ini Pemilik Emas Dibuat Pening

JAKARTA, ILLINI NEWS – Pergerakan harga emas dunia pada pekan ini diperkirakan akan semakin buruk. Apalagi data penting akan dirilis dari AS dan Tiongkok.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas global di pasar spot pada Senin (14/10/2024) tercatat sebesar 2,649.37 USD per troy ounce pada awal perdagangan pukul 6.00 WIB, turun 0,25% dari posisi sebelumnya.

Pekan ini akan dirilis data ekonomi dari Tiongkok, konsumen emas terbesar dunia, yang akan mempengaruhi permintaan emas.

Akhir pekan depan (18/10/2024), China akan merilis pertumbuhan kuartal III-2024.

Sebelumnya, pada triwulan II tahun 2024 tercatat perekonomian tumbuh sebesar 4,7% year/yoy. Ini merupakan pertumbuhan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, di tengah kemerosotan sektor properti yang berkepanjangan, lemahnya permintaan domestik, lemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.

Angka-angka terbaru ini muncul ketika Partai Komunis memulai sidang pleno ketiga, sebuah peristiwa politik penting di mana serangkaian langkah reformasi diperkirakan akan diluncurkan, bersama dengan rekomendasi untuk langkah-langkah dukungan lebih lanjut guna mempercepat pemulihan. Perekonomian tumbuh sebesar 5,0 persen pada paruh pertama tahun ini, sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5,0 persen pada tahun ini.

Untuk kuartal ketiga tahun 2024, tampaknya terdapat konsensus bahwa perekonomian Tiongkok masih mengalami tekanan yang cukup besar dengan proyeksi Inggris hanya sebesar 4,6%.

Selain itu, adanya sentimen dari Amerika Serikat yang akan menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar.

AS akan merilis statistik klaim pengangguran untuk klaim pengangguran awal dan lanjutan. Angka tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan Bank Sentral Amerika (The Fed) dalam menentukan suku bunga The Fed ke depan dari sudut pandang data ketenagakerjaan.

Jika semakin banyak orang yang mengaku menganggur, kemungkinan besar The Fed akan menurunkan suku bunganya.

Sebagai informasi, dalam dokumen Summary Economic Projects (SEP), masih ada peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50bps hingga Desember 2024.

Riset ILLINI NEWS (Race/Ross) Simak video di bawah ini: Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tak Bisa Ditawar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *