Jakarta, ILLINI NEWS – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kerap disebut sebagai angin segar bagi sektor real estate, karena akan menambah beban pembiayaan kredit murah. Namun apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum seseorang mengajukan KPR?
Seperti diketahui, penurunan suku bunga KPR tentu tidak langsung dilakukan setelah turunnya suku bunga acuan. Namun, sebagai konsumen, Anda dapat meneliti suku bunga hipotek di setiap bank di luar sana dan membuat perbandingan suku bunga dan promosi saat ini.
Padahal, sebelum mengambil tindakan yang relevan, Anda bisa mengetahui kesehatan finansial Anda sejak dini dengan melakukan beberapa hal di bawah ini, disertai diskusi. 1. Rasio likuiditas
Persentase ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan finansial dalam menghadapi keadaan darurat, seperti krisis yang menyebabkan terganggunya pendapatan. Rasio ini disebut juga dengan rasio dana darurat.
Rasio Likuiditas = Aktiva lancar : Pengeluaran rutin setiap bulan
Aset lancar adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Misalnya uang tunai di tabungan, saham, reksa dana, atau deposito jangka pendek. Idealnya, rasio ini adalah 3-6 kali pengeluaran rutin bulanan Anda.2. Rasio kapasitas pembayaran utang
Hutang bisa menjadi penyakit finansial pribadi. Ketika pembayaran utang terlalu tinggi untuk dibayar setiap bulannya, maka dapat menimbulkan utang baru yang terus menerus dan terus berlanjut. Akhirnya, lingkaran setan utang sulit diputus dan kehidupan menjadi tidak menentu.
Hal ini dapat diprediksi dengan mengukur tingkat kemampuan membayar utang dalam waktu secepatnya. metode?
Rasio Kemampuan Hutang = Hutang Bulanan Dibayar / Total Pendapatan Bulanan
Persentase yang ideal adalah 25% hingga 30%, dan sebaiknya kurang dari angka ini. Jika lebih dari itu, ada baiknya segera melunasi utang tersebut dengan jumlah simbolis yang kecil atau menambah penghasilan.
Rasio ini kemudian dapat dikembangkan dengan mengukur utang konsumen saja.
Rasio utang konsumen = utang/pendapatan konsumen
Apa itu utang konsumen?
Hutang ini digunakan untuk keperluan “bahagia” seperti pembelian pakaian, makanan, tiket pesawat, hotel, dan lain-lain, tidak termasuk hipotek, cicilan kendaraan, atau modal usaha (produktif). Bagus sekali nilainya 0% agar beban keuangan tidak berat.3. Rasio biaya terhadap pendapatan
Berikutnya adalah rasio yang membandingkan biaya kebutuhan sehari-hari yang dikeluarkan setiap bulan dibandingkan dengan biaya pendapatan setiap bulannya. Idealnya rasio ini sama dengan satu, artinya pendapatan dapat menutupi seluruh kebutuhan sehari-hari.
Rasio Pengeluaran: Kebutuhan pengeluaran bulanan/pendapatan bulanan
Namun alangkah baiknya jika kurang dari 1 atau 100% karena sisa uangnya bisa digunakan untuk tabungan, asuransi, dana darurat, dan investasi. Bahkan untuk tujuan sosial atau hiburan. Dalam hal ini pengeluaran ideal untuk kebutuhan sehari-hari adalah 40% – 60% dari pendapatan bulanan.
Untuk menjaga rasio ini agar tetap ideal atau jika Anda ingin menurunkan rasio tersebut, Anda bisa melakukannya dengan cara menabung atau menambah penghasilan. Rasio tabungan
Penghematan sebaiknya dilakukan untuk membeli kebutuhan atau membiayai masa depan. Menabung tidak hanya terbatas pada bank saja, namun menabung juga dapat dilakukan dalam bentuk deposito atau alat investasi lainnya.
Rasio tabungan: jumlah total tabungan/pendapatan tahunan
Idealnya 10%, dan akan lebih baik jika nilainya lebih dari batas minimum agar keuangan lebih sesuai. Rasio solvabilitas
Jika Anda ingin mengukur seberapa sensitif keuangan pribadi Anda terhadap kebangkrutan, Anda bisa menggunakan rasio solvabilitas. Rasio ini membandingkan kekayaan dengan total aset yang dimiliki. Kekayaan bersih seluruh aset termasuk aset likuid dan jangka panjang dikurangi total kewajiban.
Rasio solvabilitas: kekayaan bersih/total aset
Idealnya persentasenya adalah 35%, dan jika lebih besar maka lebih baik karena porsi utang terhadap aset lebih kecil, yang berarti jumlah pengeluaran akan berkurang.
(aak/aak) Tonton video di bawah ini: Video: Simak! Strategi Bertahan di Tengah Perekonomian Sulit Artikel Berikutnya Video: Pejuang KPR Harus Tahu! Inilah cara membayar cicilan Anda lebih cepat