illini news Banyak Data Genting! Pemilik Emas Was-Was Harga Kaya Roller Coaster

Jakarta, ILLINI NEWS – Harga emas global diperkirakan akan tetap stabil, namun mungkin mengalami penyesuaian karena ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral secara bertahap, yang menyebabkan indeks dolar AS tetap kuat. 

Berdasarkan data Refinitiv, pada akhir perdagangan kemarin, Jumat (3/1/2025), harga emas dunia (XAU) turun 0,68 persen dan mencapai 2.639,12 dolar AS per troy ounce.

Namun pelemahan intraday masih bisa diimbangi dengan harga emas yang naik dua hari lalu, sehingga harga emas masih menguat 0,73% dalam sepekan.

Ini merupakan kenaikan mingguan pertama setelah sempat terjerumus ke zona merah pada dua pekan sebelumnya. Ini menjadi awal bahagia bagi emas di tahun baru 2025.

Hari ini, Senin (10/6/2025) pukul 06.10 WIB, harga emas dunia naik tipis 0,05% dan mencapai posisi 2.613,29 dollar AS per troy ounce. 

Pekan ini para pelaku pasar mendapat banyak pengumuman penting, seperti upah Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan pengawasan lebih lanjut terhadap keputusan kebijakan moneter bank sentral. Sebelumnya, The Fed mengindikasikan hanya akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini dalam rencananya. 

Padahal, sebelumnya diperkirakan bisa turun 100 basis poin (bps) atau empat kali lipat. Hal ini memungkinkan posisi indeks dolar AS (DXY) menguat. Secara teori, umumnya jika dolar menguat maka harga emas akan terkontraksi karena dianggap mahal. 

Meski demikian, masih ada beberapa faktor yang mendorong emas menjadi bullish meski cenderung fluktuatif. 

Sejumlah ketidakpastian pasar, dari sisi geopolitik, prospek meningkatnya utang pemerintah akibat defisit fiskal, dan sulitnya penurunan suku bunga secara bertahap mungkin terus meningkatkan permintaan emas. 

RISET ILLINI NEWS (tsn/tsn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *