JAKARTA, ILLINI NEWS – Pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. .
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pemberian penurunan suku bunga akan bergantung pada sifat pembiayaan yang diberikan bank setelah sewa. Ia mengatakan, meski sudah dipotong 25 basis poin (bps) di BI, pihaknya perlu melihat sifat dana yang dihimpun BRI.
“Tapi biasanya penyewanya tidak lama. Jadi misalnya penyewanya sebulan ya sebulan. Tapi kalau yang dipenjara banyak, mungkin enam bulan sampai setahun, maka akan ada masalah. Untuk itu,” kata Sunarso Indonesia Saat kami bertemu di kampus.
Katanya rata-rata sewa di BRI pendek. Akibatnya, keuntungan bank-bank BUMN yang fokus pada usaha kecil dan menengah berkurang.
“Jadi Insya Allah dalam waktu singkat bisa kami rilis,” pungkas Sunarso.
“Saya kira itu bisa dikurangi pada akhir tahun ini. Selain itu, jika dijadwal ulang akan ada diskon lagi.
Seperti diketahui, Federal Reserve memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, dengan Federal Reserve Fund Rate (FFR) turun 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%. 5% Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sudah memangkas suku bunga menjadi 6%.
Terlihat banyak bank yang mulai menurunkan suku bunga depositonya. Selaku PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memangkas suku bunga deposito 3 bulan sebesar 25 bps menjadi 3%.
Menyikapi hal tersebut, Sunarso mengatakan suku bunga simpanan di Bank Nasional (LDR) mengalami kenaikan. LDR Bank meningkat menjadi 86,80% pada bulan Agustus dari 86,51% pada bulan Juli, kata Badan Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi maksudnya apa?” kata Sunarso. Pendanaan tambahan harus dicari dari pasar. LDR juga meningkat dan kini menguasai 86% pasar.
.