Jakarta, ILLINI NEWS – Harga batu bara kembali turun karena perkiraan penurunan permintaan dari India selama musim hujan.
Refinitiv melaporkan kontrak batubara acuan ICE Newcastle untuk bulan November turun 2,52% menjadi $147 per ton pada perdagangan Rabu (10/09/2024). Karena situasi ini, tren turun berlanjut hingga dua hari berturut-turut dengan penurunan sebesar 4%. Pelemahan dua hari terakhir menghapus kinerja impresif batubara yang menguat 8% pada 3-7 September 2024.
Dikutip dari oilprice.com Hujan deras selama musim hujan telah menghambat pertumbuhan permintaan listrik di India selama dua bulan terakhir dan menyebabkan penurunan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk pertama kalinya sejak pandemi, selama dua bulan berturut-turut.
Permintaan listrik biasanya turun selama musim hujan di India, yang berlangsung dari bulan Juni hingga September. Tahun ini, curah hujan yang berlebihan juga mendorong pembangkit listrik tenaga air, sehingga semakin mengurangi permintaan listrik berbahan bakar batu bara.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara di India turun 5,8% dari tahun sebelumnya pada bulan September, setelah turun 4,9% per tahun pada bulan Agustus, menurut data dari regulator jaringan federal Grid-India yang ditinjau oleh Reuters.
Selain peningkatan pembangkit listrik tenaga air akibat hujan lebat pada musim hujan, pembangkit listrik tenaga batu bara juga mendapat tekanan dari lonjakan pembangkit listrik tenaga surya. Output tenaga surya melonjak 26,4% pada bulan September dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, peningkatan terbesar dalam satu tahun, menurut data yang dikutip oleh Reuters.
Peningkatan pembangkit listrik tenaga surya meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam pembangkit listrik India ke rekor 13,9% pada kuartal ketiga tahun 2024.
Pada bulan Agustus, permintaan listrik di India diperkirakan turun sekitar 5,3% tahun-ke-tahun, menurut laporan CRISIL, sebuah perusahaan S&P Global. Ini adalah pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir permintaan listrik di India menurun dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Produksi listrik dari batu bara turun sekitar 3% pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun batu bara tetap menjadi tulang punggung pembangkit listrik India.
“Tenaga panas kemungkinan akan terus memainkan peran penting dalam sektor ketenagalistrikan India dalam jangka menengah, setidaknya hingga kemajuan dalam teknologi penyimpanan energi semakin meluas,” kata Fitch Ratings dalam laporannya pekan lalu mengenai pasar ketenagalistrikan India.
RISET ILLINI NEWS
[dilindungi email]
(rev/rev) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Terjemahan mutlak tidak bisa dinegosiasikan!