Jakarta, ILLINI NEWS – Nama Hindarto Budiono memang belum banyak dikenal publik, namun ia diketahui tercatat sebagai pemegang saham tidak langsung di emiten real estate dan pertambangan raksasa Indonesia.
Hindarto Budiono saat ini tercatat sebagai salah satu dari empat pengendali emiten real estate Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) yang terafiliasi dengan Agung Sedayu Group. Ia juga merupakan pemegang saham dengan kepentingan tidak langsung terbesar di PANI.
Ia kini menjadi salah satu pemegang saham dengan kepemilikan tidak langsung terbesar di Grup Salim dan emiten tambang emas-tembaga milik keluarga Panigoro, Amman Mineral International (AMMN).
Hindarto dikenal sebagai sosok yang perusahaannya banyak dikaitkan dengan Grup Salim. Lahir pada tanggal 17 Juni 1954 di Purwodadi, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Net Securities dan memegang 59,5% saham di perusahaan pialang tersebut. Net Sekuritas adalah broker dengan kode OK milik grup Salim.
Hindarto, lulusan Departemen Teknik dan Konstruksi Sekolah Tinggi Teknik Nasional, mendapati namanya melejit di peringkat tertinggi perusahaan afiliasi Salim Group. Mengutip rincian keterbukaan First Pacific tahun 2006, perusahaan milik Salim dan tercatat di Bursa Hong Kong, diketahui Hindarto merupakan direktur utama dua perusahaan milik Salim Group, yakni PT Agrosubur Permai dan PT Swadaya Bhaktinegaramas. . Sedangkan presiden dan komisaris kedua perusahaan dijabat oleh Husein Susilo Tjioe yang secara tidak langsung juga memegang saham AMMN. Dimiliki secara tidak langsung oleh PANI dan AMMN
Berdasarkan keterbukaan informasi terkini, PT Multi Artha Pratama (MAP) merupakan pemegang saham terbesar PANI dengan kepemilikan langsung sebesar 90%. Hindarto kini memegang 49,99% saham MAP secara tidak langsung melalui PT Tunas Mekar Jaya. Artinya, Hindarto secara tidak langsung memegang 44,99% saham PANI dan merupakan pemegang saham tidak langsung dengan kepemilikan terbesar.
Ia juga merupakan salah satu dari empat pengendali PANI, bersama tiga orang lainnya yaitu Susanto Kusuma yang merupakan saudara dari Sugianto ‘Aguan’ Kusuma, serta Richard Halim Kusuma dan Alexander Halim Kusuma yang merupakan anak dari Aguan.
Karena kapitalisasi pasar PANI mencapai Rp 201 triliun, berarti aset Hindarto yang terikat dengan kepemilikan saham tidak langsung di emiten ini mencapai Rp 90,45 triliun.
Ia kini dianggap sebagai pemegang saham tidak langsung AMMN terbesar ketiga setelah Agoes Projosasmito dan Husein Susilo Tjioe. Hindarto diketahui secara tidak langsung memegang 7,93% saham AMMN. Dengan kapitalisasi pasar Rp683 triliun, aset Hindarto milik perusahaan tambang raksasa itu berjumlah Rp54,16 triliun.
Artinya, total kekayaan Hindarto Budiono diperkirakan mencapai Rp 144,61 triliun karena kepemilikan tidak langsung kedua saham publik tersebut. Namun namanya belum masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Selain beberapa detail keterbukaan perusahaan publik, belum ada informasi lain mengenai Hindarto Budiono yang menjadikannya salah satu taipan terkaya dan paling tertutup di Indonesia. (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: BNI Catat Laba Rp 16,3 Triliun hingga September 2024. Artikel Selanjutnya Pemilik Indomaret Bakal Jadi Orang Terkaya di Rhode Island