Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang bank 6 juta petani dan nelayan. Rencana pemutihan utang ini juga akan dituangkan dalam Keputusan Presiden (Perpres).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, rencana pemutihan utang kepada petani merupakan kemauan politik Presiden Prabov. Ia pun berharap keputusan untuk menghapus utang petani bisa segera dilaksanakan.
“Saya kira ada itikad baik sekali, ini kemauan, ada kemauan politik dari presiden. Dan mudah-mudahan kita semua berharap dan berdoa agar apa yang diinginkan Presiden segera terlaksana,” kata Sudarjona saat ditemui. ditemui di kementerian. Departemen Pertanian, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Sudariono menilai penghapusan utang petani di bank merupakan keputusan Presiden Prabov. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mengikuti proses yang ada.
“Saya kira sudah menjadi konsensus atau semacam keputusan. Kita tunggu saja prosesnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kantor Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masih menunggu rancangan perintah presiden (RPP) terkait rencana Presiden Probov Subianto menghapus utang 5-6 juta petani dan nelayan.
Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Raye mengatakan, otoritas juga harus mengkaji informasi dan data analisis terkait utang yang akan dihapusbukukan.
“Nanti artinya kita akan merespon apa yang diharapkan Presiden dan tentunya kita lihat bagaimana data informasi dan analitik kita,” kata Diane saat ditemui di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Jumat (25/10). /2024) ).
Terkait jumlah debitur enam juta yang terdiri dari nelayan dan petani, Dian mengatakan OJK ingin memastikan terlebih dahulu.
Rencana penghapusan utang 5-6 juta petani dan nelayan Indonesia diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Hashim Jojohadikusuma. Adik laki-laki Prabov itu mengatakan, resolusi tersebut akan diresmikan melalui keputusan presiden dan akan ditandatangani dalam waktu dekat.
“Mungkin minggu depan Pak Prabova akan menandatangani Perpres tentang Whitewashing, itu disiapkan oleh Pak Supratman (Menteri Hukum) sesuai dengan undang-undang, saya berharap minggu depan dia akan menandatangani Perpres tentang Whitewashing 5-6 juta orang dan mereka. keluarga. akan bisa menjalani hidup baru dan diperbolehkan lagi mengambil pinjaman di perbankan. “OJK tidak akan menutup SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan),” kata Hashim.
Sebelumnya, Prabowo pertama kali mendapat pesan dari Hasyim mengenai situasi tersebut, yakni jutaan petani dan nelayan tidak bisa mendapatkan pinjaman untuk usahanya.
Makanya saya kasih ke Pak Prabova. Perlu diubah, Pak Prabova mengamini, Pak Burhan telepon tim perbankan. Merugikan perbankan Indonesia atau tidak, tidak terlihat karena sudah terdaftar, tidak. Sudah tidak ada lagi, tapi haknya masih harus dipulihkan, jadi harus meminjam 5-6 juta ke rentenir,” kata Hashim.
“Jadi 5-6 juta itu mereka tidak bisa mendapatkan pinjaman pada akhirnya dari rentenir, saya baru tahu pinjaman apa, saya konglomerat, saya tidak perlu meminjam uang, tapi saya kaget mendengarnya. ,” ujarnya. (dce) Simak videonya di bawah ini: Video: Percepatan Kerja di 100 Hari Pertama Kabinet Merah Putih Artikel selanjutnya Sudarjona Tiba di Istana Jelang Pelantikan Sebagai Wakil Menteri Pertanian