Jakarta, ILLINI NEWS – Empat bank besar di Indonesia melaporkan hasil keuangan yang solid dalam delapan bulan tahun ini meskipun ada periode suku bunga tinggi.
Tercatat, penyaluran kredit bank-bank besar Indonesia terus tumbuh ekspansif sehingga pendapatan bunga dan laba bersih pun terus mencatatkan rekor. Penyaluran kredit tumbuh positif, risiko kredit tetap terjaga
Dari sisi penyaluran kredit, bank penerbit plat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil meraih posisi spread paling besar dibandingkan tiga bank besar lainnya.
Pada delapan bulan pertama tahun ini, kredit Bank Mandiri tumbuh 22,6% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp1,222 miliar. Disusul bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tumbuh 15,56% year-on-year.
Sementara dua bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mencatatkan pertumbuhan kredit tahunan masing-masing sebesar 9% dan 7%.
Secara keseluruhan, bank kategori KBMI IV mempunyai kontribusi terbesar dalam penyaluran kredit. Setidaknya hingga Agustus 2024, kredit bank besar ini mencapai Rp 3,979 triliun, meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan kredit perbankan KBMI IV juga melampaui industri, dengan kredit perbankan tumbuh 11,4% year-on-year menjadi Rp 7,508 miliar, menurut Kantor Jasa Keuangan (OJK). Dari jumlah tersebut, kredit dari empat bank besar Indonesia memberikan kontribusi sekitar 52,99% dari total kredit industri. Profitabilitas empat bank besar di Indonesia tetap stabil
Sedangkan untuk profitabilitas empat bank besar Indonesia, tercatat tumbuh positif dari tahun ke tahun.
Secara nominal, Bank BRI mencatatkan laba terbesar pada Agustus 2024 yakni mencapai Rp 4,8 triliun. Nilai tersebut kemudian mengumpulkan keuntungan sebesar Rp 36,2 triliun dalam delapan bulan, naik 4% year-on-year.
Pencapaian ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 13,6% year-on-year menjadi Rp13,6 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga sebesar 37%.
Lalu ada Bank BCA yang membukukan laba Rp 4,6 triliun pada Agustus sehingga laba year-to-date sebesar Rp 36 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, capaian tersebut meningkat signifikan hingga mencapai 13,5%.
Kenaikan laba BBCA ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 10,1% year-on-year dan pendapatan non-bunga yang juga naik 8,1% year-on-year. Kami juga mencapai efisiensi dengan mengurangi biaya operasional, yang berhasil kami turunkan sebesar 11,5% setiap tahunnya.
Bank Mandiri juga melaporkan laba bersih bank pada delapan bulan pertama tahun ini hanya meningkat positif 6,5% year-on-year menjadi Rp 33,6 triliun. Untuk bulan Agustus saja, Bank Mandiri mencatatkan laba sebesar Rp 4,3 triliun.
Laba positif tersebut ditopang oleh pencapaian pendapatan bunga yang meningkat 13% year-on-year menjadi Rp 72,6 triliun. Meski diakui terdapat kenaikan beban bunga sebesar 39%, Banka Mandiri masih berhasil meraih pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang positif sebesar 3,9% year-on-year.
Terakhir, bank pelat merah yang mencatatkan keuntungan terbesar adalah Bank BNI yang pada Agustus 2024 sebesar Rp 1,7 triliun secara perbankan saja. Angka tersebut mengumpulkan laba bersih sebesar Rp 14,2 triliun dalam delapan bulan, meningkat 4,3% year-on-year.
ILLINI NEWSÂ RISET INDONESIA (tsn/tsn) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Perubahan mutlak dan tidak bisa dinegosiasikan!