JAKARTA, ILLINI NEWS – Produk asuransi pensiun (Dwiguna) menjadi penyumbang premi besar di industri asuransi jiwa. Bahkan, produknya sudah beralih dari produk asuransi investment link (PAYDI) atau unit link.
Joshua Rudi Nugraha, Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, mengatakan hal ini karena masyarakat menginginkan produk yang memberikan kepastian.
“Bagian donasinya memang sudah mulai ada. Bukan karena penjualan, tapi karena selera nasabah. Mereka tidak mau harganya naik atau turun,” jelasnya dalam siaran pers Asuransi Mandiri Masa Masa Sejatera di Selasa (5). /11/2024).
Perlu diketahui bahwa produk penggunaan ganda dan PAYDI memiliki dua keunggulan. Hadiah memberikan perlindungan asuransi dan tabungan, sedangkan PAYDI memberikan perlindungan asuransi dan investasi. Karena jumlah pembayaran ditentukan di awal, nilai manfaat hadiah dibatasi.
Menurut Joshua, dengan adanya fitur ini, minat masyarakat terhadap PAYDI semakin berkurang di tengah ketidakpastian global. Sebab saat ini, kata dia, masyarakat menginginkan sesuatu yang spesifik.
“Makanya risk appetite menginginkan kepastian, dan kepastian produk tabungan itulah yang mendorong industri beralih dari produk unit link ke produk tabungan.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kontribusi premi terbesar pada asuransi jiwa berubah karena adanya penyesuaian limit asuransi unit link.
Per September 2024, lini PAYDI menghasilkan pendapatan premi sebesar Rp37,21 triliun atau 27,43% dari total premi. Sementara pendapatan premi asuransi komprehensif sebesar Rp41,66 triliun atau 30,72 persen dari total premi.
Sementara itu, hingga September 2024, pendapatan premi bruto asuransi komersial mencapai 245,42 triliun rupiah, meningkat sebesar 5,77% secara tahunan.
(dpu/dpu) Simak video berikut ini: Video: Ajak Lebih Banyak Masyarakat Indonesia Miliki Asuransi, Apa yang Bisa Dilakukan Industri? Topik Berikutnya Haruskah Wanita Membeli Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan?