Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menyatakan keprihatinannya terhadap perang di Timur Tengah. Pada KTT BRICS plus, ia mengatakan bahwa kawasan sedang berada dalam perang skala penuh, yang disebut “skala penuh”.
“Operasi militer yang dimulai di Gaza setahun lalu telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan ini juga menderita,” kata Putin dalam pertemuan di Kazan yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia, dilansir AFP, Kamis (24//2019). 10/2019). 2024).
“Tingkat konflik antara Israel dan Iran telah meningkat secara dramatis. Semua ini mengingatkan kita pada reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang besar,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir. Setidaknya sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka.
“Syarat utama pemulihan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah implementasi resolusi dua negara yang disetujui Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB,” ujarnya.
“Ini akan memperbaiki ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina,” tambahnya.
Selama masalah ini tidak diselesaikan, siklus kekerasan tidak akan terputus,” tegas Putin.
Perlu dicatat bahwa KTT BRICS 2024 akan diadakan di kota Kazan, Rusia mulai tanggal 23 Oktober. BRICS sendiri merupakan singkatan dari Brazil, Russia, India, China dan South Africa (Afrika Selatan).
Selain kelima negara tersebut, BRICS juga akan memiliki anggota baru Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan UEA pada tahun 2023. Pada hari Kamis juga disebutkan bahwa 13 negara mitra BRICS bersama Indonesia masuk dalam daftar tersebut.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini. Video: Perang di Barat. Putin mengatakan ada 30 negara yang “sejalan” untuk bergabung dengan BRICS.