berita aktual BPKP Ungkap Ratusan Triliun Anggaran Pemda tidak Efektif-tidak Efisien

Bogor, ILLINI NEWS – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menilai perencanaan dan penganggaran daerah masih sangat lemah sehingga menyebabkan belanja daerah tidak efektif dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat. Yusuf Ateh mengatakan kelemahan tersebut terjadi karena kualitas perencanaan di daerah. pemerintah masih ditemukan, dimulai dari penetapan tujuan pembangunan dengan anggaran yang tidak efektif.

Permasalahan ini disebabkan karena penetapan tujuan pembangunan sehingga anggaran tidak dibuat dalam perencanaan berdasarkan alur program yang logis dan baik, seperti tidak fokus pada hasil, namun hanya sebagai “jumlah dokumen, jumlah laporan, jumlah kegiatan, bukan jumlah dokumen”. masalah hasil,” kata Ateh pada Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Perencanaan tidak efisien dengan anggaran ini. menjadikan anggaran sejumlah program pemerintah sebagai fokus reservoir. BPKP mencatat total anggaran yang tidak efisien dan tidak efisien mencapai Rp141,33 miliar dari total pagu lima program prioritas senilai Rp261,96 miliar. “Hasil pantauan kami masih melihat angka inefisiensi dan inefisiensi yang sangat tinggi, ini masih mencapai rata-rata” rata-rata. 53%,” kata Ateh. Ateh merinci anggaran peningkatan ketahanan pangan saja dari pagu Rp32,52 miliar pada tahun 2023 sudah tidak efektif sebesar 51,42% atau setara Rp16,72 miliar. Rp33,56 miliar, 58,1% tidak efektif atau setara Rp 19,49 miliar 56% tidak efektif atau senilai Rp 29,45 miliar, dan anggaran pengentasan kemiskinan Rp 136,41 miliar 52,4% tidak efektif setara Rp 71.400 (miq/miq) Simak video di bawah ini: BPKP mengungkap 5 sektor yang setara. Buang Anggaran Rp 141 Miliar Artikel selanjutnya BPKP buka soal Dana Negara ‘Dipotong’ Rp 300 Miliar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *