Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, IHSG menguat tetapi rupiah tercatat di Wall Street dikecam karena kenaikan harga minyak dan rekor tertinggi Dana kembali bekerja menunggu data dari AS
Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar keuangan Indonesia ditutup pada Senin (7/10/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, rupiah melemah terhadap dolar AS, dan investor lebih banyak membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Pasar keuangan diperkirakan hari ini, Selasa (8/10/2024) dengan banyak opini yang ditunggu-tunggu para pelaku pasar dalam beberapa hari mendatang dan apa yang terjadi hari ini. Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai perkembangan dan analisis pasar minggu ini di halaman 3 artikel ini.
IHSG pada perdagangan kemarin (7/10/2024), menguat 0,11% ke 7.504,13. IHSG kembali pada konsensus 7.500.
Kemarin harga perdagangan mencapai sekitar Rp 11,69 triliun sekitar 25,13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,25 juta kali. 315 saham menguat, 240 saham ditutup, dan 241 saham ditutup.
Di sisi lain, sektor teknikal tumbuh pesat dan menjadi kontributor utama IHSG kemarin hingga mencapai 2,76%.
Selain itu, ada dua saham yang turun 0,15% dan turun 0,52%.
IHSG ditutup cukup baik di zona hijau pasca rilis data penanaman modal asing Indonesia periode September 2024 yang sedikit melemah.
Bank Indonesia (BI) mencatat investasi asing di Indonesia pada akhir September 2024 masih tinggi yakni US$ 149,9 miliar. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada akhir Agustus 2024 sebesar US$ 150,2 miliar.
Pertumbuhan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang pemerintah. Status obligasi luar negeri pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan pembelian luar negeri atau 6,4 bulan pembelian luar negeri dan pembayaran utang pemerintah lainnya, serta berada di atas rata-rata dunia yang sekitar 3 bulan impor.
Sementara di pasar mata uang, rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir kemarin, melemah 1,26% hari ini ke Rp 15.675/US$.
Prospek luar negeri terhadap rupiah sulit, mengingat memanasnya perang Iran-Israel, dan sulitnya menunggu data dari AS.
Setelah Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah, hal itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Tepi Barat dan serangan terhadap pangkalan militer Israel.
Ketegangan ini semakin meningkat ketika Presiden AS Donald Trump datang ke Israel untuk menghancurkan senjata nuklir Iran.
Selain itu, jika dilihat dari imbal hasil SBN 10 tahun terlihat meningkat dari 6,643% menjadi 6,786%.
Ini merupakan imbal hasil tertinggi sejak 12 Agustus 2024 atau dalam dua bulan terakhir.
Perlu diketahui hubungan antara imbal hasil dan harga di SBN berbeda-beda, yaitu ketika imbal hasil turun maka harga saham naik, hal ini menandakan minat investor mulai meningkat kembali terhadap SBN.