Jakarta, ILLINI NEWS – Google punya politik tersendiri terkait pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang baru saja berakhir. Karyawan perusahaan diminta untuk tidak berkomentar atau melontarkan pernyataan politik di forum diskusi internal populer Memegen.
Hal tersebut dilansir ILLINI NEWS International berdasarkan dokumen internal perusahaan. Google juga melarang karyawan mengakses sistem Memegen jika karyawan melanggar aturan sebanyak tiga kali.
Memegen tidak mengizinkan postingan opini politik pribadi, termasuk politik/peristiwa nasional, konten geopolitik (seperti hubungan internasional, konflik militer, pergerakan ekonomi, masalah teritorial, dan urusan internasional lainnya yang tidak terkait dengan Google) atau berbagi berita terkait atau tanpa komentar, demikian bunyi dokumen yang dikutip, Kamis (11/07/2024).
Peringatan larangan berekspresi politik juga terdapat di laman Memegen. Terdapat spanduk berwarna kuning bertuliskan “Memegen bukan tempat mengutarakan pendapat atau pernyataan politik pribadi.”
Tak hanya itu, Google mengandalkan kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi karyawan yang melanggar aturan. Yang paling banyak dihapus adalah saat debat politik beberapa waktu lalu.
Namun, banyak karyawan yang memprotes tindakan Google tersebut. Seorang karyawan menemukan bahwa tim manajemen internal Google, atau ICMT, telah menghapus meme yang mereka klaim.
ILLINI NEWS International melaporkan bahwa banyak meme yang memuat pesan dukungan dan semangat untuk rekan kerja. Namun, ada pula yang mencemooh perusahaan dan kebijakan ICMT.
CEO Google Sundar Pichai pun mengingatkan karyawannya di masa politik seperti ini. Dia meminta jajarannya berperan dengan sumber informasi terpercaya.
“Mari kita ingat peran kita di tempat kerja, produk yang kita buat, dan bisnis kita: menjadi sumber informasi tepercaya bagi orang-orang dari semua latar belakang dan keyakinan,” jelas Pichai.
Persaingan pemilu presiden AS berakhir dengan kemenangan Donald Trump dari Partai Republik atas wakil Partai Demokrat Kamala Harris. Trump dipastikan akan kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Bantu Inklusi Keuangan Indonesia, Fintech Perluas Pinjaman ke UMKM