Jakarta ILLINI NEWS – Produk kecantikan dengan kandungan yang menenangkan kulit. Meningkatkan pelindung kulit dan mengobati jerawat. Diharapkan menjadi pilihan konsumen pada tahun 2025.
Christopher Madiam, Co-Founder dan CEO Social Bella, menjelaskan cara orang memilih produk kecantikan. (Kosmetik dan produk perawatan kulit) telah berubah. Konsumen Indonesia diperkirakan akan menyukai produk berbasis bahan pada tahun depan. Daripada setia pada satu merek
“Beberapa hal sedang kami lihat. Sekarang banyak pelanggan yang tidak hanya melihat mereknya tetapi juga melihat mereknya. Tapi ini juga tentang bahan-bahan yang dijual merek tersebut,” kata Christopher Madiam, salah satu pendiri dan CEO Social Bella, di Sociolla Beauty.
Madiam menjelaskan konsumen Indonesia semakin sadar akan pentingnya bahan-bahan dalam perawatan kulit dan kosmetik. Produk kecantikan yang lembut dan menenangkan diperkirakan akan semakin populer.
“Kami melihat banyak bahan menjadi kuat saat ini,” tambahnya.
Ahli kosmetik, Ph.D. Abelina yang hadir dalam seminar tersebut menjelaskan, tren kecantikan masa depan akan terus berlanjut pada produk yang mencerahkan, melembutkan, dan menghilangkan jerawat.
Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terjun ke dalam FOMO (takut ketinggalan) atau takut ketinggalan mencoba produk populer.
“Jangan takut untuk mengkritik. Buat apa ganti produk kalau kulit kita sudah keras,” ujarnya.
Insight Factory, studi tren kecantikan di Indonesia yang dilakukan Sociolla, mengungkap peningkatan tajam penelusuran bahan-bahan produk kecantikan lintas merek.
Meskipun orang masih melakukan penelusuran langsung berdasarkan merek dan kategori, Namun tren yang muncul menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang mencari bahan-bahannya. nyatanya Penelusuran konsumen untuk bahan-bahan meningkat 49%
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa bahan-bahan yang diyakini akan tetap diminati di masa depan meliputi: 1. Centella Asiatica memperbaiki pelindung kulit dan mengurangi peradangan.
2. Asam salisilat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat dan mengecilkan ukuran jerawat.
3. Panthenol melembabkan kulit dan menciptakan penghalang lipid pada kulit.
4. Niacinamide mengecilkan pori-pori besar dan memperbaiki warna kulit.
5. Beras memperbaiki tekstur dan mengurangi flek hitam.
6. Arbutin membantu mengurangi flek hitam.
7. Ceramide membantu melembabkan kulit dan mencegah kekeringan.
8. Asam glikolat membantu mengangkat sel kulit mati.
Madiam optimistis industri kecantikan Indonesia akan terus berkembang di masa depan. Jakarta tidak hanya berkembang pesat. tetapi juga kota-kota lapis ketiga di luar Jawa. Ia pun yakin akan banyak inovasi. terutama dari produk dalam negeri
“Tahun depan industrinya akan (tumbuh) lebih baik lagi, tidak hanya di Jakarta saja. Tapi juga di kota-kota lapis ketiga, di luar Jawa, pertumbuhannya akan lebih cepat lagi,” kata Madiam.
Senada, Taruna Ikrar, Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), meyakini industri kecantikan akan tumbuh pesat di masa depan. Pasalnya, menjaga diri sudah menjadi bagian dari kehidupan orang Indonesia.
Menurut Ikrar, permintaan sertifikasi di industri kecantikan terus meningkat. Saat ini terdapat 400.000. “Jumlahnya meningkat 84.000 setiap tahun, dan semakin banyak orang yang mendaftar setiap bulannya,” katanya.
Mengingat besarnya industri kecantikan Ia juga berharap konsumen lebih cerdas dalam membeli produk.
“Jangan menggunakan produk yang tidak mengandung BPOM karena ilegal dan palsu. Orang-orang kami harus menggunakan produk berkualitas tinggi. Tidak harus mahal,” tambahnya.
Mengingat pentingnya produk yang baik bagi konsumen, Sociolla bekerja sama dengan BPOM menyelenggarakan Sociolla Beauty Wonderland (SBW) 2024. Tahun ini, SBW diadakan selama 11 hari mulai tanggal 7 hingga 17 November 2024. Pembeli tidak hanya bisa membeli produk. Nikmati beragam aktivitas kecantikan menarik seperti beauty talk Kelas dan permainan tata rias (mae/mae) Simak video di bawah ini: Video: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Jepang