berita aktual Anak Gen Z Ini Buktikan Jadi Tukang Bersih-Bersih Bisa Cuan Rp2,4 M

Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – Generasi Z akhir-akhir ini menjadi sorotan setelah diberhentikan oleh banyak perusahaan. Menurut laporan Konsultan Karir dan Pendidikan di Eropa, karyawan Generasi Z yang cerdas dipecat karena perilaku yang tidak kondusif bagi kelancaran perusahaan. Sebut saja kurangnya motivasi, komunikasi yang buruk dan tidak profesional. 

Tercatat, 6 dari 10 perusahaan memecat mereka karena berbagai alasan. Belum lagi generasi kelahiran 1997 hingga 2012 juga sering dianggap pemalas. Namun fenomena ini tidak bisa digeneralisasikan. Sebab ada juga generasi Z yang memiliki etos kerja yang baik. Salah satunya adalah Generasi Z asal Amerika Serikat, Jacob Shaidle. 

Jacob merupakan pria kelahiran tahun 2005. Ia memulai bisnisnya pada musim panas tahun 2021, saat berusia 16 tahun.  Selama periode ini, ia terpaksa mencari uang sendiri karena orang tuanya tidak mau lagi membiayai biaya hidup studinya. Alhasil, ia memilih jalur wirausaha.

Sekitar Juli 2021, Jacob membuka jasanya sebagai tukang membersihkan panggangan bekas. Langkah ini diambil karena paling mudah dan murah. Hanya dengan energi dan rasa gengsi yang kuat Anda dapat menghasilkan uang.

Kebetulan ide bisnis ini mendapat sambutan positif dari teman-teman kostnya. Keduanya kemudian sepakat untuk memulai bisnis. Keesokan harinya, pekerjaan dimulai. Keduanya sedang membersihkan panggangan seseorang. Dia juga menerima $150 untuk 3 jam kerja.

“Astaga! Saya bisa menghasilkan $50 per jam,” kenang Jacob, seperti dikutip Insider, Kamis (16 Januari 2025).

Sejak saat itu ia menjadi lebih terlibat dalam layanan pembersihan panggangan. Ngomong-ngomong, di Amerika bisnis ini masih jarang. Faktanya, pasarnya ada dan sangat luas. Jacob kemudian menghabiskan $400 untuk peralatan agar terlihat profesional.

Dia membeli sikat kawat, pembersih gemuk, pengikis, dan peralatan pembersih lainnya. Namun usaha tersebut dilakukan secara situasional, mengingat ia masih bersekolah dan belum memiliki mobil sendiri.

“Jadi kami sedang mengerjakan jadwal ibu. Jika seorang ibu bisa menyediakan perlengkapan, kita pun juga bisa. Ini jelas tidak efisien,” kata Jacob.

Namun, semua itu masih belum terlaksana. Yang paling penting adalah dia mendapat uang untuk membiayai studinya. Dia berhasil mengumpulkan $8.000 dari berbagai klien pada tahun 2021. Sejak saat itu, dia semakin bersemangat menjalankan perusahaan, meskipun perusahaan tersebut tidak terlihat terbaik.

Dokumen menunjukkan bahwa dia memegang posisi ini selama tiga tahun. Keuntungan awalnya sebesar $8.000 menjadi $18.000 per tahun. Jumlah tersebut pasti cukup untuk menutupi biaya belajar. Sedangkan sisanya digunakan untuk kegiatan usaha seperti pembelian mobil van untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.

“Saya membayar semua biaya sekolah kepada orang tua saya secara tunai. Itu adalah momen yang sangat penting bagi saya karena tujuan utama perusahaan ini adalah membiayai pendidikan perguruan tinggi saya. Dan saya benar-benar memenuhi apa yang saya janjikan,” kata Jacob.

Pada tahun 2023, Jacob mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Shaidle Cleaning. Awalnya dia dibantu oleh seorang temannya, kini ada 20 orang yang membantunya. Dia mengklaim tim kecilnya membersihkan 1.000 panggangan kotor dalam 4 bulan. Orang dalam kemudian mencatat dia mendapat untung sebesar $150.000 atau sekitar Rp 2,4 miliar. Jumlah tersebut tentu sangat besar untuk ukuran pemuda berusia 23 tahun.

Ia kemudian berpesan kepada generasi muda lainnya untuk terus mengejar impiannya dan mengabaikan perasaan malu dan gengsi yang bersifat sementara. Hal ini juga memiliki 4 pesan yang harus diikuti termasuk: memiliki mentor, membangun hubungan, menavigasi realitas digital dan membangun tim yang kuat.

(mfa) Simak video di bawah ini: Video: Teks Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal di Skala Global Artikel Selanjutnya Luar Biasa Orang Terkaya di Pulau Jawa, Punya Sepeda Motor, Emas, dan Sawah 3 Hektar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *