JAKARTA, ILLINI NEWS – Berbagai keyakinan agama menganjurkan agar umatnya selalu mengikuti ajarannya. Jika kamu melakukan hal ini, berbagai hal baik pasti akan menghampirimu. Sebuah pembuktian dialami langsung oleh T.D. Pardede, seorang pengusaha dan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Pria bernama panjang Tumpal Dorianus Pardede ini telah dikenal sebagai pengusaha Indonesia selama tiga abad. Ia mulai berdagang pada masa pendudukan Jepang, kemudian berlanjut hingga masa Orde Lama dan Orde Baru. Awalnya beliau menggeluti bisnis tekstil namun lambat laun mulai merambah ke industri pariwisata, perkebunan bahkan klub sepak bola.
Total ada 26 perusahaan milik dan aset miliaran. Keberhasilan ini kemudian T.D. Pardede dianggap sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia pada tahun 1980-an. Banyak orang menjulukinya “Raja Uang” karena ia kaya raya.
Namun kesuksesan T.D. Pardede bukan hanya karena kecerdasan bisnisnya, tapi juga karena satu tindakan sederhana: mengikuti nasehat Tuhan.
Dikumpulkan tulisan teman-temannya dalam 75 tahun. T.D Pardede (1991) Terkenal, pria kelahiran 16 Oktober 1926 ini dikenal sebagai penganut Kristen yang taat. Maka untuk ketaatannya itu ia harus senantiasa percaya bahwa tangan Tuhan akan menolongnya.
“Dengan iman kepada Tuhan, kita harus berjuang dengan kebenaran karena kita percaya pada perlindungannya dan kita percaya pada pertolongannya,” kata pengusaha asal Medan ini.
Rasa percaya tersebut kemudian terwujud dalam filosofi bisnis bernama Walutama yang menjadi landasan operasionalnya. Dalam Walutama terungkap bahwa TD Pardede mengikuti ajaran Yang Maha Kuasa dan meminta para budak untuk menaati perintahnya.
Tema Walutama antara lain: Jujur, Bersikap Baik, Kerja Keras, Rajin, Hidup Bersih, Sehat, Disiplin dan Pemahaman akan Tugas. Jika hal yang satu ini tidak dilakukan maka roda bisnis dan kehidupan tidak akan bergerak.
Filosofi bisnis T.D. Pardede bukan sekedar pernyataan, melainkan kebenaran. Saat bekerja misalnya, ia selalu datang jam 8 pagi setiap harinya, selalu berpenampilan rapi dan bersih, serta selalu berolahraga.
Namun, ia mengingatkan, jika Anda sukses dan kaya, Anda harus ingat bahwa rezeki Anda berasal dari Tuhan. Dengan kata lain, jangan disia-siakan, biarlah dibanggakan. Menurutnya, Tuhan bisa mengambil kembali semua yang diberikan kepada kita.
“Kita harus ingat bahwa ketetapan Tuhan bisa dicabut kapan saja Tuhan menghendaki. Selama harta dan harta masih ada di tangan kita, berarti Tuhan menghendakinya,” tulis Pardede.
Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya harta digunakan untuk kepentingan orang banyak. Berkat filosofi bisnisnya tersebut, T.D Pardede sangat disegani di Sumatera Utara. Kata-katanya benar-benar dipraktekkan dan hasilnya dirasakan masyarakat luas. Ia disebut-sebut aktif membangun rumah sakit, sinagoga, dan sekolah.
Karya T.D. Pardede berakhir pada 18 November 1991 saat ia meninggal di Singapura. (mfa) Simak video berikut: Video: Potensi Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Bakal Mendunia Artikel selanjutnya Tentara Kuasai Tanah di Pinggiran Jakarta, Orang Terkaya di Pulau Jawa