JAKARTA, ILLINI NEWS – Sebuah studi penelitian sekolah di Thailand menemukan penyebab kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan bus sekolah meledak dan terbakar. Investigasi mengungkapkan betapa lemahnya sistem keamanan mengubah kendaraan menjadi “bom di atas roda”.
Sebelumnya, kecelakaan terjadi 1 Oktober lalu di Jalan Vibhavadi Ransit Bangkok. Diketahui, 20 siswa dan tiga guru tewas dalam bus tersebut.
“Video dari dalam bus, setelah pengemudi menabrak penghalang beton dan berhenti, menunjukkan api keluar dari bawah kendaraan dan berkobar dalam beberapa menit,” lapor BBC International, Senin (7), mengutip situs lokal. /10/2024).
Agar penumpang di belakangnya tidak sempat melarikan diri, tambahnya.
Secara rinci, ledakan api tampak berasal dari tabung gas yang dipasang di dalam bus. Menurut laporan, bus tersebut telah ditingkatkan agar dapat beroperasi dengan bahan bakar gas alam terkompresi (CNG).
Sebanyak enam tabung gas legal terpasang di bagian belakang bus. Namun, masih ada lima tabung gas lagi yang dipasang ilegal di bagian depan bus.
“Dari hasil penyelidikan dipastikan pipa salah satu pipa bagian depan putus akibat benturan yang menimbulkan kebakaran melalui keluarnya gas,” jelasnya lagi di laman tersebut.
Penumpang yang terjebak juga tidak bisa membuka pintu darurat belakang, meski masih belum jelas penyebabnya, ujarnya.
Hal ini akhirnya mendorong pemerintah untuk menyelidiki 13.000 bus umum dan swasta yang menggunakan CNG. Bus-bus diperiksa dan semua perjalanan jarak jauh dilarang.
Busnya sendiri dibangun pada tahun 1970 dan telah mengalami banyak perubahan. Bus tersebut adalah bus tingkat, tetapi ketika peraturan baru memberlakukan pembatasan ketinggian pada bus, bus tersebut diubah menjadi bus tingkat tunggal.
Bus baru baru-baru ini diubah menjadi model CNG. Beberapa komponen baru telah ditambahkan sekaligus membebaskan sebagian mainframe.
“Masalahnya adalah sebagian besar pabrikan di Thailand tidak dapat memenuhi standar ini,” kata Sumet Ongkittikul, analis di Thailand Development Research Institute, merujuk pada peraturan keselamatan bus di Thailand. Komisi Eropa: 15 tahun lalu, 15 tahun lalu, 1999.
Oleh karena itu, tergerak untuk memberikan waktu kepada mereka untuk menunda pelaksanaannya, ujarnya.
“Selain itu, aturan tersebut hanya berlaku untuk bus baru. Namun sebagian besar bus yang beroperasi di Thailand sudah tua,” jelasnya lagi.
Sementara dua hari setelah kejadian, polisi menangkap pemilik bus. Perusahaan mencabut izin pengoperasian bus tersebut dan pemiliknya diperkirakan akan menghadapi tuntutan pidana tambahan karena menyebabkan kematian karena kelalaiannya.
(sef/sef) Saksikan video di bawah ini: Video: Kapal Tanker Bahan Bakar Terguling di Nigeria, 147 Orang Meninggal Artikel Selanjutnya Video: Pengusaha Bus Ungkap ‘Tragedi’ di Balik Kecelakaan Bus Subang yang Mematikan