berita aktual Bukan Cuma Beras, Pemerintah Pangkas Kuota Impor Garam 800.000 Ton

Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan rencana pengurangan impor garam industri menjadi 1,7 juta ton pada tahun depan. Angka tersebut merupakan volume impor garam terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

“Kebutuhan industri (impor garam tahun 2025) hampir 2,5 juta ton. Tapi kita suplai hanya 1,7 juta ton. (kekurangan 800 ribu ton) kita minta PT Garam mengolah garam agar industri juga mengatakan Zülhas saat jumpa pers. di kantornya pada Senin (9/12/2024), “Kami telah bekerja keras selama 2 tahun terakhir, dan industri kami juga akan berproduksi di sini.”

Dia menegaskan, garam impor tersebut hanya akan digunakan untuk kebutuhan industri tertentu seperti klor-alkali (CAP), petrokimia, kertas, oleokimia, tekstil, dan pengolahan logam. “Kebutuhan industri lainnya akan dipenuhi PT Garam melalui pengolahan garam lokal,” imbuhnya.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 2,3 juta ton garam pada tahun 2023. Sementara data impor garam Januari-Oktober 2024 menunjukkan realisasi impor mencapai 2,04 juta ton.

Selain mengurangi impor garam industri, pemerintah berkomitmen untuk semakin mengurangi impor garam pada tahun 2025 dan memastikan kebutuhan garam rumah tangga tidak lagi bergantung pada garam impor. Zülhas mengumumkan cadangan garam konsumsi nasional pada akhir tahun 2024 ditetapkan sebesar 800.000 ton, dan tahun depan kebutuhan konsumsi dalam negeri diperkirakan maksimal 600.000 ton.

“Kita tidak lagi impor garam konsumsi (2025) karena stok garam kita ada 800.000 ton, (padahal) kita hanya butuh 500.000-600.000 ton, jadi lebih. Makanya kita putuskan tidak impor.” “, dia menekankan.

Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang ditemui usai konferensi pers, mengatakan pemerintah menargetkan Indonesia dapat memenuhi seluruh kebutuhan garam, termasuk industri, dari produksi dalam negeri pada tahun 2027.

“Tingkat kemurnian garam industri CAP 98%. Tujuannya agar garam industri bisa tersuplai dalam negeri dalam waktu 2 tahun. Harapannya semua barang bisa swasembada,” kata Arief.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Pertanian Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika juga memastikan tidak ada impor garam untuk produk pangan pada tahun 2025. Oleh karena itu, ia berencana mengimbau industri makanan dan minuman untuk beralih ke garam. sistem. Pemanfaatan garam lokal akan dimulai pada tahun 2025.

Putu mengatakan, pemerintah saat ini fokus pada peningkatan teknologi pengolahan garam agar dapat memenuhi standar berbagai industri. Kemurnian garam yang dibutuhkan untuk berbagai industri makanan berkisar antara 94% hingga 96%, sedangkan industri kimia dan farmasi masing-masing memerlukan kemurnian 97,4% dan 99,99%.

“Masih ada ruang diskusi, kita lihat hasilnya apa. Tujuannya untuk meningkatkan teknologi ekstraksi garam nasional sehingga bisa memenuhi kualitas garam yang dibutuhkan.” (dce) Simak video berikut: Video: Zülhas yang Belum Punya Kantor Minta Tambahan Anggaran Rp 505 Miliar Artikel berikutnya Pemerintahan Prabowo alokasikan Rp 139,4 triliun untuk ketahanan pangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *