Jakarta, ILLINI NEWS – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai anak perusahaan Subholding Hulu Pertamina yaitu PT Pertamina Hulu Energi menerapkan inovasi digitalisasi menggunakan Artificial Intelligence (AI) di Wilayah Kerja (WK) Migas, Rokan.
PHR sendiri merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang menyumbang hingga 25% produksi nasional.
Namun produksi dalam negeri khususnya minyak mentah terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Oleh karena itu, harus ada “terobosan” untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri.
Lantas, apakah penggunaan PHR pada AI bisa meningkatkan produksi migas Indonesia?
VP Information Technology PHR, Triatmojo Rosewanto mengatakan, pemanfaatan AI akan membantu meningkatkan produktivitas perusahaan dalam produksi minyak agar terus meningkat. “Nah yang pertama produktivitas ya, dari kinerja kita produksi minyak membantu itu,” jelasnya, Senin (11/11/2024).
Selain meningkatkan produksi minyak, kata Triatmojo, penggunaan kecerdasan buatan dapat meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi biaya bagi perusahaan.
Triatmojo mencatat, perseroan berhasil menghemat biaya dan menciptakan nilai lebih dengan penggunaan kecerdasan buatan yang mencapai $30-50 juta atau setara Rp785,9 miliar (asumsi kurs Rp15.719 per US$) pada tahun 2023.
Sebagai catatan, sejak alih kelola blok Rokan pada 2021, produksi minyak dari lapangan tertua di Indonesia itu mencapai 158-159 ribu barel minyak per hari (bph). Jadi saat ini produksinya meningkat menjadi 161 ribu bph.
Asal tahu saja, luas WK Rokan lebih dari 6.400 km² dengan lebih dari 11.300 sumur aktif. Sejak mengambil alih pada Agustus 2021, PHR telah mengebor lebih dari 1.300 sumur baru. Hal ini mencerminkan cakupan operasi yang besar dan kompleks, dimana tanpa teknologi dan inovasi digital, PHR akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi di ladang minyak yang telah berumur beberapa dekade (pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini: Video: Perdana Menteri India Serukan Penggunaan AI secara Bertanggung Jawab Pasal Berikutnya 2 Ladang ‘Pajak bukan migas biasa’ di RI ini telah dilatih sepenuhnya.