Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan besarnya cadangan nikel yang dimiliki Indonesia saat ini. Bahkan, nikel RI diprediksi menyumbang 45% cadangan nikel dunia. Pertama, Bahlil mengatakan ketika berbicara mengenai industri hijau yang sedang ramai diperbincangkan di seluruh dunia, Indonesia memiliki keunggulan tersendiri. Sebab, negara ini mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia. “Cadangan nikel dunia pada tahun 2023 menurut data geologi Amerika adalah 20% dari nikel dunia, namun 4 bulan yang lalu data geologi Amerika menyebutkan bahwa cadangan nikel kita akan menjadi 40-45%. dunia,” kata Bahlil pada Rakornas REPNAS. 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024). Sedangkan berdasarkan pemaparan Kementerian ESDM, cadangan bijih nikel Indonesia merupakan cadangan terbesar di dunia dengan pangsa sebesar 42,1% dari total cadangan dunia. Kemudian dilanjutkan Australia dengan pangsa 18,4%, Brazil 12,2%, Rusia 6,4%, Kaledonia Baru 5,4%, Filipina 3,7%, China 3,2%, dan sisanya negara lain. Di sisi lain, Bahlil juga menyatakan peningkatan tersebut Nilai hilirisasi nikel yang saat ini sedang digenjot pemerintah telah memberikan dampak terhadap perekonomian nasional juga. ekspor mineral yang belum diolah, dengan nilai US$ 3,3 miliar “Misalnya nikel contoh kecilnya, tahun 2017-2018 ekspor nikel kita hanya US$ 3,3 miliar. Negara lain sudah mengandalkan bahan baku atau material Indonesia sejak zaman kolonial. era “Mereka ingin mengirimkannya dari kita. Ketika kita menghentikan ekspor nikel, banyak tantangan di mana-mana, tetapi ketika saya berada di HIPMI, kedaulatan negara kita terancam,” ujarnya.
“Yang terjadi 2017-2018 kita stop (ekspor) nikel, smelter kita belum sampai 10. Sekarang ekspor nikel kita mencapai US$ 30-40 miliar. Sudah Rp 500 triliun. Bayangkan PPh 21, royalti, multiplier effect, ini kawasan industri ekonomi baru,” ujarnya.
(ven/wia) Tonton videonya di bawah ini: Video: Mantap! Indonesia Akan Ekspor Prekursor ke Pabrik Tesla Artikel Berikutnya Bahlil Optimis Hilirisasi Tambang Terus Berlanjut di Era Prabowo