Jakarta, ILLINI NEWS – Dibalik hiruk pikuk perjuangan kemerdekaan, Kabupaten Chigombong, Jawa Barat jelas punya sejarah yang siap diungkap. Dimana pada tahun 1946, setelah kekalahan tentara Jepang, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan penduduk setempat bekerja sama mencari senjata untuk melawan Belanda di bekas pangkalan Jepang di kawasan tersebut.
Namun yang mereka temukan di bekas pangkalan Jepang bukan hanya senjata, melainkan harta karun berkilo-kilogram emas kerajaan senilai Rp 6 miliar dan berlian berkilau. Penemuan ini tak hanya mengejutkan para penjelajah, tapi juga menandai dimulainya kisah harta karun yang mengubah cara pandang sejarah Indonesia.
Perlu diketahui, kawasan Tsigombong, Sukabumi-Bogor pernah dijadikan markas tentara Jepang sebelum tahun 1946. Kemudian, setelah pertengahan tahun 1946, tentara Jepang yang kalah akhirnya meninggalkan Tsigobong. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan tempat tersebut dengan bantuan warga.
Bersama warga sekitar Tsigombong, TNI menggali tanah di sekitar bekas lokasi tentara Jepang dengan harapan mendapatkan senjata untuk melawan tentara Belanda.
“…Sersan Serdar Siddik bersama beberapa anggota polisi militer dan masyarakat menemukan sebuah toples besar. Setelah toples dibuka, mereka menemukan kotak-kotak berisi benda padat. Mereka membuka sup satu per satu. Mereka kaget melihat ada emas, permata, dan berlian yang sudah ditambang secara gemilang,” ujar Haji Priyatna Abdurasid: From Chilampeni to New York (2001:102).
Nilai emas tersebut, menurut majalah “Express” (29 September 1972), hampir mencapai Rp 6 miliar. Rinciannya, harta karun tersebut terdiri dari 7 kg emas dan 4 kg berlian yang berasal dari peternakan Pondok Gede, Bogor.
Berdasarkan laporan tim yang mengantarkan harta tersebut ke Yogyakarta, selanjutnya harta tersebut diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta. Direktur BNI-46 saat itu adalah Raden Mas Margono Joyohadikusumo, kakek Menteri Pertahanan RI.
Tak hanya itu, penemuan harta karun emas juga terjadi di Desa Wonobojo, Kecamatan Yogonalan, Klaten, Jawa Tengah. Pada bulan Oktober 1990, penduduk setempat yang melakukan penggalian di Uruk secara tidak sengaja menemukan pot emas dan perak.
Guci itu sepertinya berisi berbagai macam perhiasan, mulai dari gelang hingga gelang. Berbagai benda emas dan perak yang disimpan dalam empat cawan tersebut konon merupakan mahakarya dan penemuan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Barang bersejarah ditemukan 6 warga di kedalaman 3 meter di tanah berpasir yang digali untuk disimpan.
“6 orang ditemukan. Saat sedang menggali madu, ada yang menabrak toples di tanah berpasir sedalam 3 meter,” kata Widodo, salah satu warga yang melihatnya, dilansir detikcom. (fab/fab) Simak video di bawah ini: Video: Langkah Asuransi Syariah Bisnis pada tahun 2025