JAKARTA, ILLINI NEWS – Mungkin belum banyak yang mengetahui asal muasal topeng emas Angamemnon. Topeng Agamemnon adalah salah satu artefak paling menarik dan penting dari Zaman Perunggu Yunani.
Topeng kematian emas ini telah menjadi simbol penting dalam studi arkeologi dan sejarah Yunani kuno. Namun penemuan dan penafsirannya penuh kontroversi.
Topeng Agamemnon berbentuk seperti kertas emas untuk menutupi wajah mayat laki-laki yang terlihat seperti orang hidup. Detail wajah seperti mata, hidung, dan mulut dipahat dengan cermat, memberikan tampilan yang realistis.
Makam kerajaan tempat ditemukannya topeng itu berisi jenazah delapan orang. Semuanya membawa senjata, namun hanya lima yang mengenakan topeng emas, yang menurut para arkeolog merupakan sisa-sisanya.
Topeng kematian emas ini adalah salah satu artefak paling terkenal dari Zaman Perunggu, ditemukan di Mycenae, Yunani pada tahun 1876 oleh arkeolog Jerman Heinrich Schliemann.
Heinrich Sliemann yakin dia telah menemukan sisa-sisa raja legendaris Agamemnon, yang memimpin pengepungan Troy oleh bangsa Akhaia (Yunani) dalam “Iliad” karya Homer. Menurut Homer, Agamemnon memerintah di Mycenae, dan artefak tersebut dikenal sebagai “Topeng Agamemnon”.
Meskipun Schliemann yakin dia telah menemukan topeng Raja Agamemnon, penelitian modern telah membantah klaim tersebut. Analisis terhadap gaya dan teknik topeng menunjukkan bahwa lukisan tersebut berasal dari tahun 1500 SM, atau ratusan tahun sebelum Agamemnon hidup.
Namun gaya artistik topeng tersebut dan penelitian selanjutnya pada situs kuno di semenanjung Peloponnese menunjukkan bahwa topeng tersebut diciptakan sekitar 1500 SM, atau ratusan tahun sebelum Agamemnon hidup. Oleh karena itu, topeng ini tidak mungkin milik Agamemnon atau tokoh lain pada masa itu.
Bangsa Mycenaean adalah bangsa Zaman Perunggu yang tinggal di seluruh Yunani bagian selatan setelah tahun 1750 SM. Mereka berbicara dalam bahasa Yunani Kuno, dan peradaban mereka sangat dipengaruhi oleh Minos dari Kreta. (hsy/hsy) Tonton video di bawah ini: Video: Bank Mega ‘menikmati 5K Bagaikan Miliarder’
