Jakarta, ILLINI NEWS – Kementerian Kesehatan Rwanda telah melaporkan 26 kasus penyakit Marburg dan delapan kematian sejak wabah dimulai pada Minggu 29/29/2024 waktu setempat. Apa saja gejalanya?
Mengutip postingan di akun resmi X (@RwandaHealth), Kementerian Kesehatan Rwanda menyebutkan total 26 kasus infeksi virus Marburg telah dilaporkan, 18 orang telah diisolasi dan dirawat, dan delapan orang meninggal di negara tersebut. Dalam laporan yang sama, Kementerian Kesehatan Rwanda menekankan bahwa kontak dekat dan pemeriksaan terus dilakukan.
Menurut Kementerian Kesehatan Rwanda, gejala umum yang dialami pasien antara lain demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah, dan diare. Oleh karena itu, diimbau untuk mengurangi kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala penyakit tersebut dan meningkatkan kebersihan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Rwanda Sabine Nsanzimana mengatakan kasus Marburg didominasi oleh petugas kesehatan di unit perawatan intensif (ICU).
“Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di kalangan petugas kesehatan, terutama di ruang perawatan intensif,” kata Nsanzimana seperti dikutip Reuters pada 30/30/2024.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit virus Marburg tergolong sangat ganas dan menyebabkan demam berdarah dengan angka kematian hingga 88 persen. Penyakit yang saat ini belum ada vaksinnya ini masih satu keluarga dengan virus penyebab Ebola.
Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg ini diawali dengan gejala mendadak seperti demam tinggi, sakit kepala parah, lemas, letih, dan lemas, menurut WHO.
“Banyak pasien mengalami gejala pendarahan hebat dalam waktu seminggu,” demikian pernyataan resmi WHO.
“Virus ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia dan menyebar antarmanusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, permukaan, dan bahan yang terinfeksi,” lanjutnya.
Sebelumnya, Tanzania melaporkan kasus Marburg pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun 2017, tiga orang di Uganda dilaporkan meninggal karena Marburg. (hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: Menikmati Keuntungan Bisnis Kopi Saat Dompet Kelas Menengah Menyusut Postingan Berikutnya Mengenali Tanda-Tanda Keterlambatan Bahasa pada Anak Ria Risis