JAKARTA, ILLINI NEWS – Emiten teknologi iklan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) mengumumkan akuisisi investor baru yang akan berdampak pada penambahan ruang lingkup bisnis baru perseroan. Kedepannya, selain bergerak di bisnis periklanan, FUTR juga akan fokus pada energi terbarukan dan penghilangan karbon.
Seperti diketahui, PT Hexa Prima Nusantara (HPN) resmi menjadi pemilik manfaat akhir FUTR yang baru. Hal ini setelah HPN mengakuisisi 24.999 saham yang mewakili 99,99% modal ditempatkan dan disetor PT Digital Futurama Global DFG sebagai bagian dari PT Investasi Gemilang Maju (IGM).
Menindaklanjuti tindakan tersebut, perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas energi terbarukan sebesar 100 MW pada tahun 2030. FUTR juga akan mengembangkan bisnis untuk membantu perusahaan menjadi hemat energi sehingga berdampak pada pengurangan biaya penggunaan energi.
“Untuk mendorong pertumbuhan di masa depan, kami terus melakukan ekspansi strategis melalui anak-anak perusahaan kami dengan berinvestasi pada inovasi teknologi dan diversifikasi portofolio agar selaras dengan tren industri yang sedang berkembang,” ujar manajemen dikutip BEI dalam keterangannya, Jumat, (8/11/2024).
Kedepannya pengembangan bisnis baru ini akan dilakukan melalui investasi HPN pada anak perusahaan FUTR yaitu HPM (Hexa Putra Mekanical) dan FEP (Futura Energy Prima).
Secara rinci, Hexa Putra Mechanical (HPM) berkomitmen mengerjakan proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diantaranya, infrastruktur energi terbarukan, sistem energi efisien, dan jasa konstruksi ramah lingkungan.
Sementara itu, Futura Energy Prima (FEP) diharapkan dapat mengerjakan solusi karbon untuk memurnikan CO2 dari proses industri menjadi CO2 berkualitas tinggi dan food grade. Ini nantinya akan digunakan di berbagai industri seperti makanan dan minuman, uap pertanian, dan pemulihan minyak.
Seperti diketahui, pemerintah berkomitmen mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 31 persen pada tahun 2050. Sementara itu, sektor energi terbarukan Indonesia diperkirakan akan mencapai $4 miliar pada tahun 2029, dengan target mencapai 42 gigawatt pada tahun tersebut. .
(ayh/ayh) Simak video di bawah ini: Video: Pekan Ini Dimulai Menguat dari 1%, IHSG Tembus Level 7.300 Artikel Berikutnya IHSG Kembali Ditutup Lemah, Tren Positif Berakhir