JAKARTA, ILLINI NEWS – Konflik terus berlanjut di negara-negara Timur Tengah. Hal ini secara tidak langsung dapat menyebabkan ketidakstabilan geopolitik. Investor ritel dapat memanfaatkan situasi ini untuk berinvestasi.
Pada Selasa (8/10/2024), Reuters mengabarkan perang di Jalur Gaza kemungkinan akan terus berlanjut. Badan Energi Internasional sendiri telah memperingatkan bahwa perang antara Hamas dan Israel terkait pasokan minyak bisa menimbulkan bencana baru.
Dengan mengingat konflik ini, ada banyak alat investasi yang dapat Anda, investor atau pedagang ritel, lihat.
Cadangan minyak dan gas
Harga komoditas seperti minyak tentu dapat bereaksi terhadap konflik Timur Tengah. Kenaikan harga minyak dunia akan menjadi tren positif bagi saham-saham industri migas. Namun perhatikan bahwa saham-saham ini adalah saham dalam perdagangan siklis.
Ketika harga minyak turun, maka terdapat peluang untuk menyesuaikan cadangan minyak dan gas bumi.
Strategi trading jangka pendek lebih tepat diterapkan di sini. Namun, investor atau pedagang harus memikirkan dengan hati-hati mengenai strategi pengambilan keuntungan dan pembatasan risiko.
Emas
Sering disebut sebagai safe haven, nilai properti ini justru meningkat akibat konflik antara Israel dan Hamas. Namun perlu diketahui, konflik ini memperkuat rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS). Seperti yang Anda tahu, Dolar yang lebih kuat dapat memberikan tekanan pada harga emas.
Kekuatan emas akan terbatas di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Palestina. Jika Anda memutuskan untuk membeli, pastikan cakrawala investasi Anda bersifat jangka panjang.
SBN
Salah satu penyebab penguatan dolar Paman Sam adalah tingginya imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS.
Semakin tinggi imbal hasil menunjukkan nilai surat utang pemerintah semakin menurun. Ketika imbal hasil obligasi pemerintah lebih besar dari kupon imbal hasil. Nilai obligasi dinyatakan dengan harga diskon.
Membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder memiliki banyak keuntungan. Pertama, obligasi pemerintah merupakan instrumen yang memberikan pendapatan stabil dan bebas dari peluang kerugian. Kedua, jika harga obligasi naik, Anda dapat menjual kembali obligasi pemerintah tersebut dan mengambil capital gain.
Reksa dana pendapatan tetap
Turunnya harga SBN berdampak pada reksa dana pendapatan tetap yang memiliki aset SBN. Namun, ini tentunya bisa menjadi peluang bagus untuk membeli dengan harga yang relatif rendah untuk investasi jangka menengah atau panjang.
Hal ini menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap merupakan investasi yang cocok untuk jangka menengah dan panjang. (mkh/mkh) Simak video di bawah ini: Video: “Strategi” Ekonom RI Hadapi Konsekuensi Perlindungan Trump Lanjutan Artikel Misal. Inilah pilihan dan strategi investasi Nabi Muhammad SAW.