Jakarta, ILLINI NEWS – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melanjutkan rencananya untuk merasionalisasi badan usaha milik negara di sektor konstruksi. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) baru Dody Hanggoda.
“Kami akan bertemu Menteri Pekerjaan Umum yang baru pada Rabu nanti,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4).
Erick mengatakan, dalam pertemuan itu mereka akan meminta persetujuan penggabungan 7 perusahaan pelat merah Karya yang seharusnya dikurangi menjadi 3 perusahaan saja. Salah satu kendalanya adalah mendapatkan persetujuan BUMN Karya 7 banding 3, ujarnya.
Kami berharap merger ini dapat kembali meningkatkan kinerja keuangan BUMN di bidang ketenagakerjaan. “Dengan begitu, kita bisa melakukan restrukturisasi, restrukturisasi, serta profesionalisme pada setiap perusahaan pelat merah,” ujarnya.
Erick menambahkan, setelah mendapat persetujuan Menteri Pekerjaan Umum, merger akan selesai pada tahun ini.
“Kalau minggu depan ditandatangani, selesai,” tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Perekonomian akan mempercepat proses konsolidasi perusahaan pelat merah di industri konstruksi. Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Rabin Indrajad Hattari mengatakan merger PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini sedang berjalan. (WSKT) sedang dilaksanakan agar bisa dilaksanakan pada tahun ini.
“Kalau tidak salah sekarang sedang dikaji mergernya, khusus HK dan Waskita masih dalam proses, kita lihat nanti ada jadwalnya, perlu kesepakatan dulu dengan PUPR,” ujarnya saat ditemuinya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (22 Agustus).
Padahal, kata Rabin, kementerian yang berwenang yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan sudah menyetujui hal tersebut. HK nantinya akan bertindak sebagai induk perusahaan Waskite.
“Itu sudah (disepakati) dengan Pak Bas (Menteri Basuki PUPR) dan Pak Menteri (Menteri Erick Thohir). Sekarang kita harus mengatur ulang momen karena kita harus melihat akuntansi HK dan Waskit yang andal,” ujarnya. .
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara III Arya Sinulingga mengatakan, rencana mempertahankan BUMN Karya yang ada saat ini tidak bisa dilaksanakan sampai ada pemerintahan baru. Penggabungan BUMN Karya juga menunggu pemerintahan baru, tapi masih berjalan, mudah-mudahan tahun ini, ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (20/08). . .
Seperti diketahui, Kementerian BUMN ingin menggabungkan 7 BUMN Karya menjadi 3 perusahaan. Tujuannya adalah menyelesaikan konsolidasi PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menjadi satu holding pada tahun ini.
Nantinya, PT Hutama Karya akan beroperasi sebagai perusahaan induk dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai anak perusahaan.
Sebagai informasi, pembentukan holding BUMN Karya dilakukan agar setiap perusahaan bisa melakukan spesialisasi dan menghindari persaingan di sektor serupa. Dengan begitu, kinerja keuangan BUMN Karya bisa kembali sehat.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada proyek jalan tol, non tol, pembangunan institusi, dan juga proyek bisnis residensial.
Sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) akan fokus pada proyek pelabuhan dan bandara dan akan terus fokus pada proyek residensial karena masih aktif.
Lalu ada merger PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Nindya Karya (Persero) akan fokus pada proyek pembangunan infrastruktur perairan, perkeretaapian dan tentunya dalam berbagai konteks lainnya. (hebat/hebat) Tonton video di bawah ini: Video: BI perluas SERBIA ke DUS. Apakah rupee kuat melawan volatilitas? Berikut ini Erick jelaskan update terkini penyelesaian penarikan anggaran KBUMN