berita aktual IBC dan CATL Patungan Bikin Perusahaan Manufaktur Sel Baterai

JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Industri Battery Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC), perusahaan holding investasi milik negara yang bergerak di bidang material energi terbarukan, menjalin kerja sama dengan perusahaan baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia yaitu PPN. International Development Pte Ltd., unit bisnis CATL.

Kerja sama tersebut adalah membentuk perusahaan patungan (JV) yang akan memproduksi sel baterai. Dalam kerja sama ini, IBC yang merupakan perusahaan patungan PT ANTAM Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) terlibat dalam value chain segmen hilir, termasuk manufaktur material baterai. Pembuatan sel baterai dan daur ulang baterai.

Wakil Menteri BUMN Karthik Virjotmodjo mengatakan, diperlukan langkah cepat, agile, dan adaptif untuk merealisasikan proyek-proyek strategis tersebut mengingat peluang yang diperlukan untuk masa depan industri ini lebih baik.

“Perubahan teknologi yang muncul di bidang kendaraan listrik harus kita hargai agar kita bisa lebih kompetitif. Semoga di tahun 2027 kita sudah bisa melihat hasil JV yang ditandatangani hari ini yaitu sel baterai,” ujarnya. Kamis (17/10/2024) dikutip.

Menurutnya, mengingat potensi cadangan nikel Indonesia, Project Dragon diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

Selain itu, proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, seperti menciptakan lapangan kerja, menarik investasi asing, dan meningkatkan potensi industri energi terbarukan Indonesia.

Proyek ini juga mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan net zero pada tahun 2060.

Direktur Toto Nugroho, Presiden IBC, mengatakan kerja sama tersebut merupakan upaya strategis IBC untuk mengembangkan program penurunan nikel dan pengembangan industri baterai terintegrasi, serta rantai pasokan baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

Menurutnya, inisiatif tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain baterai terkemuka di pasar global.

“Hari ini kami laporkan bahwa JV 5 kami, proyek pembuatan sel baterai, kini telah memasuki tahap awal dan berlokasi di Karwang, Jawa Barat,” ujarnya.

Melalui upaya bersama, tambahnya, IBC dan PPN bermaksud mengembangkan proyek tersebut secara bertahap dengan total investasi US$ 1,18 miliar dan mencapai total kapasitas produksi 15 GWh per tahun. Kapasitas ini cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan global.

Sementara itu, General Manager Operasi Manufaktur Bisnis Internasional CATL Gordon N mengatakan proyek pabrik baterai merupakan bagian penting dalam membangun rantai dan ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai listrik di Indonesia.

“CATL ingin secara aktif memanfaatkan keunggulan dalam inovasi teknologi dan produk dan berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk mendukung pengembangan upaya elektrifikasi di Indonesia,” katanya. (mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Video: Bos pertambangan membuka portofolio yang diperluas, EV masuk artikel pertama IBC dan perjalanan panjang untuk mengeksplorasi sumber daya karbon ekonomi Indonesia senilai Rp 160 triliun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *