Jakarta, ILLINI NEWS – Penjualan grosir dan eceran mobil di Indonesia turun 16,2% dan 11,9% year-on-year dibandingkan September 2024. Hal ini juga menyebabkan banyak pelaku industri keuangan beralih ke pembiayaan eksternal.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), tak memungkiri pembiayaan segmen mobil dan sepeda motor mendominasi penyaluran kredit seluruh industri hingga 60%. Namun kini porsinya menurun sekitar 50%.
“Setelah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan bisnis menemukan potensi untuk beralih ke refinancing. Boleh membiayai dana sampai dengan Rp500 juta dengan berbagai jaminan, bisa berupa bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), tanah bangunan, alat berat, mesin, dan lain-lain. kepada ILLINI NEWS, Selasa (10 Mei 2024).
Ia juga mengatakan, sebagian besar pembiayaan refinancing ditujukan untuk kebutuhan produktif, seperti modal kerja bagi UKM.
“Pembiayaan untuk modal kerja produktif. Dan terlihat pembiayaan terhadap usaha kecil dan menengah yang seharusnya tahun ini 10%, kini sudah lebih dari 10%,” jelasnya.
Strategi diversifikasi produk keuangan ini terbukti efektif meningkatkan laju pertumbuhan indikator industri. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kebutuhan pendanaan perusahaan keuangan (PP) meningkat sebesar 9,39% year-on-year menjadi Rp 501,78 triliun pada September 2024, didukung oleh pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,76% year-on-year.
Sedangkan pada September 2024, klaim pokok pembiayaan kendaraan bermotor meningkat 9,93% year-on-year menjadi Rp 408,72 triliun. Hal ini mengindikasikan penyaluran pembiayaan terus tumbuh positif di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) resmi menurunkan target penjualan mobil dalam negeri pada 2024 menjadi hanya 850.000 unit. Sebelumnya, Gaikindo punya target besar yakni menjual 1,1 juta unit, turun 23% atau 250 dari target. ribu keping.
Pada Januari-September 2024, penjualan dari pabrikan ke dealer (grosir) sebanyak 633.218 unit, turun 122.560 unit atau 16,2% yakni 755.778 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan penjualan dealer ke konsumen (retail) juga terjadi yakni sebanyak 657.223 unit terjual, turun 11,9% atau 89.023 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 746.246 unit terjual. Angka penjualan tersebut diubah menjadi modal untuk mendorong penjualan menuju tujuan akhir Gaikindo. (mkh/mkh) Simak video berikut: Video: Bagaimana multifinance menghadapi kenaikan pajak mobil sebesar 12% Opsen-PPN Artikel berikutnya Penjualan mobil dan motor suram, kredit macet meningkat di multifinance