Jakarta, ILLINI NEWS – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (AS) sepanjang sepekan terakhir ibarat bulat, namun di penghujung pekan mampu ditutup di zona hijau akibat penurunan suku bunga. .
Merujuk data Refinitiv, pada pekan lalu rupiah mampu menguat 0,32% ke level Rp 15.715/US$.
Penguatan rupiah dipimpin oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunganya untuk kedua kalinya pada tahun ini.
Outlook positif tersebut tidak hanya melalui tindakan The Fed saja, namun juga melalui stabilitas cadangan devisa Indonesia.
Bank Indonesia (BI) melaporkan simpanan valas pada akhir Oktober 2024 meningkat menjadi $151,2 miliar, meningkat US$1,3 miliar dari bulan sebelumnya. Peningkatan ini disumbang oleh pajak penghasilan, bea masuk dan penerbitan pinjaman luar negeri pemerintah.
Situasi ini menunjukkan cadangan devisa Indonesia cukup kuat untuk menunjang stabilitas perekonomian dalam negeri. Menurut BI, sumber devisa tersebut setara untuk menutupi 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan neraca dunia yang setara dengan tiga bulan impor.
Di luar komentar dari Tiongkok mengenai kesepakatan-kesepakatan yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, karena Tiongkok adalah mitra terbesar Indonesia, jika perekonomian mereka bagus, maka kita bisa mendapatkan berkah dari perdagangan yang baik.
Sebagai catatan, China mengumumkan paket bantuan lima tahun senilai 10 miliar yuan atau setara Rp 21.900 triliun, Jumat (8/11/2024). Hal ini dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah utang pemerintah daerah, sekaligus menunjukkan lebih banyak dukungan ekonomi yang akan datang pada tahun depan.
Menteri Keuangan Lan Fo’an mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang berencana untuk “menggunakan” ruang defisit yang ada yang dapat diperluas tahun depan. Dia ingat apa yang dia katakan pada bulan Oktober, ketika dia mengatakan bahwa ruang untuk mengambil langkah ini terlalu besar.
“Program ini mulai berjalan pada tahun ini dan akan berlangsung hingga akhir tahun 2026 dengan jumlah sekitar 2 triliun yuan per tahun,” kata Lan kepada wartawan, seperti dilansir ILLINI NEWS International.
“Mulai tahun ini, pemerintah pusat akan menerbitkan obligasi khusus pemerintah daerah senilai 800 miliar yuan per tahun selama lima tahun, dengan total total 4 triliun yuan.
Rupiah Teknis
Pola pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin menguat, namun terdapat gap ke bawah yang terjadi pada tanggal 8 November 2024 sehingga pertanyaan tersebut diharapkan dapat menjadi resistance jika terjadi perubahan pelemahan Rp 15.730/US$.
Sedangkan supportnya berada di Rp 15.575 / US $, terdapat pada low candle of the day pada 24 Oktober 2024 yang digambarkan dengan garis lurus.
Riset ILLINI NEWS (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Video: Masih Terpengaruh, IHSG “Terancam” Terpuruk ke Gelar Sekunder 7.000an Terus, Rupiah Kembali ke Level Kuat dengan Terbaik Tahun Ini!