illini news Intip Harta Tomy Winata & Prajogo Pangestu yang Ikut Prabowo ke China

JAKARTA, ILLINI NEWS – Perdana Menteri Indonesia Prabowo Subianto memimpin peserta kunjungannya ke China. Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid yang mendampingi Presiden Prabowo berkunjung ke China.

Saat itu, Arsjad juga berfoto bersama pengusaha lain, Prajogo Pangestu dan Tommy Vinata (TW).

Prabowo akan bertemu Presiden China Xi Jinping pada 8-19 November 2024, yang merupakan kunjungan pertamanya ke kepala negara asing.

Selain ke China, Prabowo juga akan berangkat ke Peru dan Brazil untuk menghadiri pertemuan APEC dan G20. Prabowo disebut-sebut akan berangkat ke Amerika, Inggris, serta banyak negara di Timur Tengah.

Tommy Vinata Kaya

Tommy Vinata adalah pemilik SCBD. Dikutip dari situs resmi SCBD, properti SCBD dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama yang merupakan induk perusahaan dari PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) yang dimiliki oleh Tommy Vinata.

Pengusaha kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat ini juga dikenal sebagai pemilik Artha Graha Group atau Artha Graha Network. Namun, sebelum menjadi pengusaha sukses di Indonesia, Tommy menghadapi beberapa kesulitan dalam hidup.

Tommy adalah seorang yatim piatu sejak kecil. Dia bekerja sebagai pekerja konstruksi untuk bertahan hidup ketika dia masih muda. Memasuki usia dewasa, Tommy memutuskan pindah ke Jakarta hanya dengan bermodalkan tiga pasang baju dan uang Rp 30 ribu.

Pada tahun 1972, Tommy mencoba mendirikan usaha bekerja sama dengan militer Indonesia. Keberaniannya saat itu membuahkan hasil, ia berhasil menjalin hubungan baik dengan para prajurit.

Setelah itu, Tommy memutuskan menjadi pengusaha yang memiliki proyek di Papua. Namun karena kehilangan uang, usaha ini terpaksa ditutup. Apalagi Tommy menjadi pengusaha di Kalimantan Barat, meski punya banyak uang untuk berinvestasi di Papua.

Usahanya tidak berhenti, ia kembali muncul dengan memulai usaha di waktu berbeda di NTT dan Jakarta. Namun, keduanya bangkrut dan ketahuan.

Kekalahan tidak menghentikan Tommy. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, Tommy mampu membangun bisnis yang dibangunnya. Kini usahanya telah tersebar di seluruh Indonesia, seperti real estate, bisnis, konstruksi, perhotelan, perdagangan dan perdagangan.

Saat ini Tommy memiliki setidaknya enam perusahaan besar, antara lain PT Danayasa Arthama TBK, PT Jakarta International Hotel & Development TBK, PT Electronic City Indonesia TBK, PT Artha Graha General Insurance, PT Artha Graha Group, dan PT Bank Artha Graha International. .

Kekayaan Prajogo Pangestu

Kekayaan bersih Prajogo Pangestu saat ini sebesar US$49,7 miliar. Pedagang karet ini hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah, karena keuangan keluarganya terbatas.

Bisnis pertama Prajogo adalah PT Barito Pacific. Pada masa Orde Baru, perusahaan ini berkembang pesat hingga menjadi perusahaan perkayuan terbesar di Indonesia.

Namun keberhasilan tersebut tidak menyurutkan semangat Prajogo untuk terus melanjutkan pengembangannya. Selanjutnya beliau mengembangkan usahanya dengan mendirikan PT Chandra Asari Petrochemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

Perusahaannya Barito Pacific Timber go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific pada tahun 2007 setelah melakukan divestasi bisnis kayunya.

Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri yang juga diperdagangkan di BEI. Chandra Asri bergabung dengan Tri Polita Indonesia pada tahun 2011 dan menjadi salah satu produsen terbesar di Indonesia. Pada Juli 2021, Thioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asari.

Pada 2023, Prajogo juga mencatatkan dua perusahaannya, CUAN dan BREN, di lantai Bursa Efek Indonesia. (fsd/fsd) Simak videonya di bawah ini: Video: Karakter China dan Presiden Baru AS, Asuransi Utama RI Masih Berminat? Artikel Berikutnya BREN Bagikan PPK, RI Kini Tersedia Rp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *