illini berita Superholding BUMN Bakal Mirip Temasek, Ini Profilnya

JAKARTA, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subianto akan resmi mengungkap Superholding BUMN Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Indonesia, serta besaran dana kelolaannya.

Investasi BP Danantara yang akan diluncurkan pada 8 November ini disebut-sebut mirip dengan Temasek.

Temasek Singapura menjadi patokan utama calon BUMN BPI Danantara Superholding. Jika melihat sejarah Temasek, lembaga yang didirikan pada 25 Juni 1974 ini awalnya mengelola portofolio perdagangan awal hanya SG$354 juta, namun kini telah berkembang menjadi SG$389 miliar.

Sektor investasi Temasek mencakup transportasi dan industri, jasa keuangan, media dan teknologi, konsumen dan real estat, komunikasi dan ilmu hayati, serta pertanian pangan.

Prabowo menunjuk Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2012-2017, untuk memimpin Badan Pengelola Investasi Danantara yang mengelola dana investasi non-APBN melalui sistem Dana Kekayaan Negara (SWF).

Danantara nantinya akan menjadi cikal bakal BUMN Superhousing yang berfungsi sebagai wahana investasi publik untuk pengembangan atau leverage aset dengan menggabungkan aset-aset berbagai BUMN.

Meski aset-aset tersebut digunakan sebagai modal untuk mendongkrak kekayaan Indonesia melalui investasi, namun pemerintah dipastikan tidak akan menggunakannya sebagai sumber dana untuk dibelanjakan dalam APBN karena dana tersebut bukan berupa uang tunai.

Muliaman juga menyebutkan tugas dan wewenang BP Investasi Danantara akan terpisah dari Kementerian Perindustrian Negara Eric Thohir, namun serupa dengan SWF yang sebelumnya didirikan oleh Republik Indonesia, yakni Indonesia Investment. Otoritas (INA).

Muliaman mengatakan, konsolidasi aset untuk membentuk badan baru tersebut akan dilakukan kemudian dan akan dilakukan diskusi dengan kementerian terkait mengenai cara implementasi badan tersebut. Dia membantah seluruh saham milik Kementerian BUMN akan dialihkan ke lembaga baru yang dipimpinnya.

Muliaman mengatakan, seluruh aset negara yang dilimpahkan akan dikelola oleh Danantara, namun akan dilakukan secara bertahap, pertama dengan membentuk badan investasi, kemudian dengan peraturan perundang-undangan.

Ia menambahkan, pembentukan badan ini memerlukan amandemen Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk selanjutnya hanya fokus pada pengelolaan investasi dan disebut mencerminkan komitmen Prabowo dalam menciptakan pengelolaan investasi nasional yang lebih terintegrasi dan fokus.

Sedangkan Kementerian BUMN bertugas mengembangkan kebijakan pemerintah dan mengawasi badan usaha yang berorientasi pada keuntungan.

Danantara sendiri akan serupa dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA), namun dengan dana yang lebih besar. INA adalah dana kekayaan negara Indonesia, yang didirikan pada tahun 2020.

Muliaman lebih lanjut menambahkan Danantara memiliki potensi untuk bergabung dengan INA dalam jangka panjang.

(fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Saham BUMN Compaq anjlok, investor harap kepastian dari Danantara Artikel selanjutnya The VI. Saat rapat panitia, Eric Thohir tiba-tiba keluar ruangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *