Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus berupaya meningkatkan ketersediaan layanan bagi nasabah internasional. Langkah ini merupakan bagian dari reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merebut kepercayaan diaspora. Dengan cara ini, diaspora menaruh uangnya ke luar negeri.
Agung Prabowo, Direktur BNI Wholesale & International Banking, mengatakan Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya, tidak sedikit negara di dunia yang berinvestasi dan mengembangkan bisnis di Indonesia. Jadi, Indonesia punya peluang besar di masa depan, apalagi dengan kebijakan yang menguntungkan.
Ia mengungkapkan, Indonesia pernah mengalami kesulitan seperti krisis keuangan beberapa tahun lalu. Namun, kini Indonesia mengalami kemajuan signifikan dalam kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan tata kelola. Menurutnya, hasil tersebut tidak lepas dari transformasi yang dilakukan BUMN. Dari sisi kinerja, BUMN meraih pertumbuhan positif, termasuk BNI.
“Jadi menurut saya, untuk bisa membiayai pertumbuhan ekonomi, menurut saya tentunya kita memerlukan modal dan likuiditas yang cukup, serta dukungan dari diaspora kita dan modal yang tersedia dari pasar global,” jelas Agung. di International Squawk Box ILLINI NEWS pada Jumat (10/4/2024).
Saat ini, BNI memiliki 8 Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) di pusat-pusat keuangan di seluruh dunia. Cabang internasional BNI berlokasi di Singapura, Hong Kong, Tokyo dan Osaka-Jepang, New York-Amerika Serikat, Seoul-Korea Selatan, dan London-Inggris.
BNI baru-baru ini membuka KCLN di Sydney, Australia, yang juga merupakan bank perwakilan pertama asal Indonesia yang membuka kantor di Australia.
Selain status Kantor Perwakilan, kegiatan utamanya mencakup penelitian, seperti penelitian mengenai perekonomian dan bisnis Australia. Selain itu, kantor ini dapat memberikan referensi bisnis ke kantor lain di luar negeri.
Ada beberapa alasan strategis mengapa BNI memilih Sydney sebagai lokasi kantor barunya. Pertama, Sydney merupakan pusat keuangan utama di kawasan Asia-Pasifik, sehingga dengan beroperasi di Sydney, BNI dapat memperkuat kehadirannya di pasar keuangan internasional dan mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap berbagai keuangan global.
Kedua, Sydney merupakan pusat bisnis dan ekonomi di Australia yang menawarkan banyak peluang kerja sama bisnis dan investasi. Selain itu, terdapat banyak potensi transaksi bisnis bagi perusahaan Indonesia yang melakukan ekspansi bisnis di Australia dan sebaliknya.
Ketiga, komunitas diaspora Indonesia di Sydney cukup kuat, dimana sekitar 42% diaspora Indonesia tinggal di Sydney. Dengan demikian, kehadiran BNI akan memungkinkan perusahaan untuk lebih melayani kebutuhan perbankan masyarakat dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat Indonesia di Australia.
Australia kemudian akan memberikan akses terhadap pasar-pasar baru dan berbeda dari pasar-pasar yang saat ini dioperasikan oleh BNI, sehingga memungkinkan BNI untuk lebih efektif memetakan dan mengeksplorasi wilayah tersebut. (dpu/dpu) Simak video di bawah ini: Video: BNI bukukan laba Rp 16,3 triliun hingga September 2024 Artikel selanjutnya BNI Amsterdam sukses perkuat jangkauan bisnis di Eropa